Bupati Lombok Utara Tetap Izinkan Ritel Modern meski Pro Kontra

BUKA: Ritel modern tetap akan diizinkan buka di KLU. Sejauh ini Indomaret sudah mengajukan izin di tiga kecamatan. (IST FOTO CNBC INDONESIA)

TANJUNG – Bupati KLU Djohan Sjamsu angkat bicara terkait polemik wacana masuknya ritel modern.

Bupati dua periode ini menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengubah keputusan untuk memberi izin masuk ritel modern. “Daerah kita ini daerah wisata. Ada ratusan ribu wisatawan asing hadir ke tempat kita. Tentu ada fasilitas lengkap tempat mereka berbelanja,” ujarnya, Kamis (26/1).

Djohan mengaku bahwa sejak ia menjadi bupati pada periode pertama, perusahaan ritel modern ini sudah mengajukan diri agar bisa mendapat izin masuk KLU. Hanya saja kata Djohan saat itu ia belum bisa memberikan izin karena memberikan kesempatan bagi pengusaha lokal untuk berkembang. “Tetapi sekarang setelah 14 tahun KLU berdiri sudah waktunya kita membuka diri. Masyarakat jangan takut bersaing,” ujarnya.

Pihaknya juga akan mengatur agar hadirnya ritel modern ini tidak mematikan usaha masyarakat. Salah satunya dengan membatasi jumlah. “Saat ini kita batasi 10 dulu. Sebetulnya mereka mintanya banyak,” ucapnya.

Baca Juga :  Soal One Gate System, Ketua DPRD KLU Minta Pemda Konsisten dengan Kebijakannya

Terkait apakah jumlahnya bakal tetap 10 ke depan, Djohan belum bisa memastikan. Sebab itu tergantung kondisi. “Itu kita lihat nanti. Lihat perkembangannya seperti apa,” bebernya.

Terkait masih adanya yang menolak ritel modern ini masuk KLU, Djohan tidak ambil pusing dengan hal itu. Sebab itu adalah hak masyarakat untuk menolak. Namun alangkah baiknya kata Djohan, mengambil sisi positif dengan masuknya ritel modern ini. Salah satunya agar lebih termotivasi untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada konsumen. “Pesan saya jangan takut bersaing, saya kira rezeki itu Allah yang menentukan,” pesannya.

Wakil Bupati KLU Danny Karter Febrianto mengatakan bahwa pro kontra di tengah masyarakat terkait masuknya ritel modern ini adalah hal biasa. Pihaknya pun menghargai jika masih ada yang menolak. “Kami pun sedang melakukan terkait plus dan minusnya jika ritel modern ini masuk,” ujarnya.

Baca Juga :  Gili Bersiap Sambut Libur Nataru

Disinggung mengenai Anggota Fraksi Gerindra yang juga ikut menolak ritel modern ini, Danny menjelaskan bahwa itu adalah sikap pribadi. Pasalnya hingga saat ini Fraksi Gerindra belum mengambil keputusan terkait ritel modern ini. “Kalaupun ada yang menolak itu karena mendengar aspirasi masyarakat. Teman-teman ini tentu juga mempunyai pertimbangan masing-masing,” bebernya.

Seperti diketahui, Bupati hanya memberikan izin sebanyak 10 unit ritel modern. Yakni 5 di Kecamatan Pemenang, 2 di Tanjung, 1 di Gangga, 1 di Kayangan dan 1 di Bayan.

Perkembangan terbaru, PT Indomarco Prismatama (Indomaret) sudah berkomunikasi dengan pemda untuk membuka ritel di Pemenang, Tanjung dan Gangga. Sementara Kayangan dan Bayan masih ditunda. (der)

Komentar Anda