Bupati Sumbawa Barat Cek Gudang Pembuatan Seragam Gratis

Bupati Sumbawa Barat Cek Gudang Pembuatan Seragam Gratis
CEK: Bupati KSB HW Musyafirin didampingi Sekda KSB Abdul Azis, Plt Kadis Dikpora KSB Tajudin dan Kepala Bappeda dan Litbang dr H Syaifuddin saat meninjau langsung proses pemotongan kain seragam gratis untuk siswa se KSB, Rabu (5/7). (FARUK/RADAR SUMBAWA)

TALIWANG-Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin meninjau langsung pembuatan sekitar 11 ribu lebih seragam gratis untuk siswa TK, SD, SMP hingga SMA di Taliwang, kemarin (5/7).

Seragam-seragam itu akan dibagikan pemerintah kepada seluruh siswa yang saat ini tengah menempuh pendidikan dasar, pertama maupun menengah di Sumbawa Barat. ‘’Kami mohon maaf atas keterlambatan penyaluran seragam ini. Saat ini pemerintah sedang mengebut penyelesaian pembuatan seragam tersebut. Mudahan-mudahan dalam waktu dekat, bisa segera dibagikan,’’ jelas Musyafirin.

Didampingi Sekda KSB, Abdul Azis, Kepala Bappeda dan Litbang, dr H Syaifuddin dan Plt Kadis DikporaTajuddin bupati mengaku, keterlambatan tersebut lebih kepada upaya pemerintah untuk memberdayakan penjahit lokal Sumbawa Barat. Seragam gratis bagi siswa ini sendiri merupakan bagian dari Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR). ‘’Keterlambatan pembagian seragam gratis ini lebih disebabkan karena pemerintah ingin memberdayakan sekitar 230 penjahit lokal KSB. Karena kalau ditender bebas, tidak ada manfaat yang bisa dirasakan pengusaha lokal,’’ sebutnya.

Khusus untuk kain seragam, orang nomor satu bumi penghasil tembaga dan emas ini tidak menampik, proses pengadaannya dilakukan melalui mekanisme tender. Untuk pembuatan dan penjahitan seragam sendiri, pemerintah kemudian memecah dan dibagikan kepada 230 penjahit lokal se KSB. ‘’Kalau kita mau tender semua, pasti prosesnya cepat. Tapi pemerintah punya harapan lain, bagaimana pembuatan seragam gratis ini bisa menghidupkan pengusaha dan penjahit lokal. Sehingga program ini bisa dirasakan manfaatnya secara langsung,’’ paparnya.

Baca Juga :  Ekspor Mutiara NTB Masih Bentuk Gelondongan

Bupati menjelaskan, seragam gratis yang dibagikan kepada siswa nantinya sudah sesuai ukuran masing-masing. Setiap siswa akan menerima dua seragam yang nantinya langsung dipakai. ‘’Penjahit yang menerima pekerjaan itu langsung turun ke sekolah. Setiap siswa yang akan menerima seragam gratis diukur sesuai dengan ukuran masing-masing. Dan itu sudah dilakukan,’’ paparnya.

Selama proses peninjauan, bupati juga mengecek langsung kualitas bahan yang digunakan. Bupati mengaku puas dengan kualitas kain yang disediakan untuk pembuatan seragam tersebut. ‘’Tadi saya sudah cek langsung, kain yang digunakan kualitasnya bagus. Dan semua sama, tidak ada yang berbeda. Saya juga cek, berapa jumlah seragam yang dibuat. Nanti selesai di potong disini, langsung disalurkan langsung ke masing-masing penjahit untuk disambung dan dibuatkan dalam seragam jadi,’’ katanya lagi.

Untuk penerima sendiri, bupati memastikan tahap pertama ini siswa SMA masih akan mendapatkan seragam gratis dari pemerintah. Namun untuk kedepannya, seiring dengan pengambilalihan kewenangan dari pemerintah kabupaten ke provinsi, pemerintah kemungkinan besar tidak lagi mengalokasikan seragam gratis untuk siswa SMA. ‘’Tapi ini belum final, nanti kita lihat lagi. Karena bagaimanapun, anak-anak SMA ini adalah putra putri KSB juga,’’ janjinya.

Baca Juga :  KONI NTB Diminta Atlet Segera Masuk Pelatda

Seragam gratis yang disiapkan pemerintah ini tidak hanya untuk siswa tahun 2016 lalu. Pemerintah juga akan menyiapkan seragam gratis untuk siswa baru tahun 2017 ini. ‘’Kita tuntaskan yang lama dulu. Nanti yang baru, kita upayakan enam bulan setelah mereka masuk sekolah. Yang jelas, pemerintah akan terus berupaya menuntaskan program ini, sehingga semua siswa di KSB bisa mendapatkan seragam gratis,’’ tandasnya.

Sementara itu, Plt Kadis Dikpora KSB Tajuddin mengatakan untuk menyelesaikan seragam gratis tersebut, pihaknya memberdayakan sekitar 230 penjahit lokal yang semuanya tersebar di wilayah KSB. ‘’Karena ini programnya pemberdayaan, jadi kita memberdayakan ratusan penjahit lokal. Mudah-mudahan prosesnya bisa dituntaskan dalam waktu dekat ini,’’ katanya.

Tajudin tidak menampik, mengenai keterlambatan penyaluran seragam tersebut disebabkan karena pemerintah lebih banyak memfokuskan diri bagaimana program itu bisa dirasakan dampaknya secara langsung oleh masyarakat. Terutama pengusaha lokal. ‘’Itu alasan sehingga ini terlambat. Tapi kami akan upayakan bisa menyelesaikan ini dan semua penjahit yang ada di KSB juga sudah menyatakan kesiapan mereka menuntaskan pembuatan seragam ini dalam waktu tidak terlalu lama,’’ tambahnya. (far)

Komentar Anda