Bupati Loteng Tanggapi Santai Sindiran Ali BD

HM Suhaili (CR-AP/RADAR LOMBOK)

PRAYA—Bupati Lombok Tengah (Loteng), HM Suhaili, menyikapi santai pertanyaan sejumlah wartawan terkait sindiran Bupati Lombok Timur (Lotim), Ali Bin Dahlan, terkait manggungnya artis papan atas di bulan Muharam lalu.

Jum’at kemarin (21/10), usai senam pagi, HM Suhaili menyatakan kalau sindiran Ali BD itu ditujukan ke dirinya. Kendati namanya tidak disebut, namun tetap bermuara kepada dirinya. Sebab, hanya Loteng satu-satunya kabupaten/kota NTB yang mendatangkan artis papan atas manggung di bulan Oktober lalu.

Hanya saja, sindiran-sindiran yang dilontarkan oleh Bupati Lotim, pihaknya menganggapnya tidak ada, dan tidak membuat hatinya sakit hati, apalagi dendam. “Saya tetap santai saja jika saudara saya Ali BD menyindir kedatangan artis. Kalau saya jawab tegas, takutnya dia sakit hati,” kata Suhaili di hadapan sejumlah wartawan, kemarin.

Menurutnya, kalau ALI BD mengetahui duduk persoalannya, maka pihaknya yakin kedatangan artis tersebut tidak akan dia singgung. Hanya saja pihaknya perlu meluruskan, kalau kedatangan para artis itu bukan gawenya Pemkab Loteng, namun itu gawenya pusat.

Baca Juga :  Tersinggung Dikatai Binatang, FKD Kerahkan Massa Tandingan

Sebut saja awal Oktober lalu, di Loteng ketempatan pelaksanaan Hari Tani Nusantara (HTN) tingkat Nasional, sehingga kedatangan artis kala itu murni didatangkan oleh panitia HTN, bukan dalam rangka HUT Loteng ke 71.

Hanya saja, secara kebetulan acara HTN dengan HUT Loteng berdekatan, sehingga wajar saja jika ada orang yang mengira, kalau HUT Loteng dimeriahkan artis papan atas, termasuk saudara Ali BD.

“Kami hanya kecipratan tempat. Apalagi pelaksanaan HUT Loteng dengan HTN beda beberapa hari saja. Jadi jika ada orang yang tidak memahaminya, jelas mereka akan mengira HUT Loteng dihadiri artis papan atas. Padahal kedatangan artis itu dalam rangka menyambut HTN,” sebutnya.

Baca Juga :  Peringatan Hari Kartini Loteng Berlangsung Meriah

Sedangkan merayakan HUT Loteng, yang hampir hari H-nya bertepatan dengan 10 Muharam, pihaknya melaksanakan santunan kepada 13 ribu anak yatim, selanjutnya mendatangkan Qori’ Internasinal dari Iran, dan mantan Menteri Agama, Said Aqil Al Munawar, serta beberapa kegiatan keagamaan lainnya. “Intinya, kedatangan artis itu haknya panitia HPN. Kami di Loteng hanya kecipratan tempat,” ulangnya.

Lebih jauh diungkapkan, setiap kepala daerah memiliki cara masing-masing dalam membangun daerahnya. Kalaupun ada perbedaan cara dan strategi dalam membangun daerah masing-masing, itu merupakan hal yang lumrah.

Karena kebijakan itu tergantung bagaimana pola hidup masyarakat. Dan masyarakat juga butuh hiburan, terutama masyarakat yang ada di desa. Sehingga slogan Presiden dari desa untuk Indonesia bisa terwujud. “Kalian sendiri kan tau bagaimana (karakter) Bupati Lotim, jadi jangan terlalu direspon,” ujar Suhaili sembari tersenyum. (cr-ap/cr-met).

Komentar Anda