Bupati Lombok Barat Optimis Tekan Stunting Dengan Komitmen Dan Kolaborasi Bersama

Lombok Barat – Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, S.Ag M.Si, mengatakan angka stunting di Kabupaten Lombok Barat optimis turun pada tahun 2024 yakni, berada dibawah 10 persen.

Berdasarkan data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) Per Agustus 2022 jumlah kasus stunting di Kabupaten Lombok Barat sebanyak 18,69%, dari 100% data yang di entri.

Demikian yang diungkapkan Bupati Fauzan, pada acara Pertemuan Evaluasi dan Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kabupaten Lombok Barat yang berlangsung di Aula Kantor Bupati, Senin (14/11).

Fauzan Khalid optimis, target penurunan stunting di Lombok Barat dapat dicapai dengan adanya komitmen dan kolaborasi bersama dari berbagai pihak, mulai dari TPPS kabupaten hingga di tingkat desa.

Adapun salah satu upaya penanganan stunting yang perlu digalakkan bersama kata Fauzan, ialah pola dan gaya hidup sehat di tengah-tengah masyarakat, dan tentunya pesanya penanganan stunting harus dilakukan secara terintegrasi dan memiliki pilot project

“Penanganan stunting di tiap tingkatan wilayah serta adanya tindak lanjut dari pertemuan yang dilaksanakan dengan aksi kolaboratif, sehingga penurunan stunting di Lombok Barat dapat dicapai sesuai dengan apa yang kita harapkan,” jelasnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Drs. Sama’an, M.Si. menekankan pentingnya data, sehingga penanganan stunting dapat dilakukan secara tepat sasaran. Menurutnya penanganan stunting tidak hanya berfokus pada balita dengan resiko stunting, tapi lebih kepada keluarga dengan resiko stunting.

Sama’an menyebutkan bahwa, berdasarkan data Pendataan Keluarga 2021 (PK21), sebanyak 84.000 keluarga di Lombok Barat beresiko stunting, tentunya, ini harus mendapat perhatian bersama, dengan memaksimalkan pendampingan sehingga, keluarga dengan resiko stunting tidak melahirkan kasus stunting baru.

“Selain itu, remaja juga yang sudah terdaftar sebagai calon pengantin perlu terus dilakukan pendampingan,” ujarnya.

Lebih jauh ia Sama’an mengatakan, kolaborasi dan kerjasama sangat penting, terutama dalam pelaksanaan intervensi spesifik dan sensistif, yang tentu tidak dapat dilaksanakan hanya oleh satu instansi semata, namun juga dibutuhkan peran serta semua pihak yang terlibat dalam TPPS.

“Pemerintah membuka kesempatan yang selebar lebarnya bagi semua pihak untuk berkontribusi dalam penanganan stunting melalui Progran Bapak Asus Anak Stunting (BAAS),” pungkasnya.

Hadir pula pada acara ini, TPPS kabupaten, kecamatan, Desa se-kabupaten Lombok Barat, Kepala Bappeda Lombok Barat selaku wakil ketua 2 TPPS, Asisten I Setda Lombok Barat, Kepala OPDKB Lombok Barat. (YDI)

Komentar Anda