Bupati Heran dengan Kebakaran Hotel Jambuluwuk

Djohan Sjamsu (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Bupati KLU Djohan Sjamsu heran terkait kebakaran yang melanda Hotel Jambuluwuk Oceano Resort di Gili Trawangan pada Sabtu malam (30/7) itu.

Menurut Bupati, kebakaran terjadi pada saat wisatawan ramai berkunjung, dan hotel yang terbakar juga sedang banyak tamu yang  menginap. “Kebakaran tentu sesuatu yang tidak kita harapkan. Saya heran kebakaran terjadi setelah pariwisata hidup kembali. Katanya kamar itu ada penghuninya. Saya heran ada apa di situ,” ujarnya, Senin (1/8).

Selain heran, Djohan juga mengaku prihatin atas kebakaran yang terjadi di Gili Trawangan itu. Pasalnya pariwisata di wilayah gili baru saja hidup kembali setelah adanya pandemi covid-19. “Tentu kita prihatin atas kejadian ini,” ungkapnya.

Atas kebakaran yang sudah sering kali terjadi di wilayah gili ini, Djohan mengaku sudah menginstruksikan kepada Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran (Damkar) KLU untuk melakukan antisipasi ketika sewaktu-waktu terjadi kebakaran.

Diungkapkan Djohan, selama ini belum ada kelengkapan alat pemadam kebakaran dari pemerintah yang di-stand by-kan di wilayah gili. Bukan hanya Gili Trawangan tetapi juga di Gili Air dan Gili Meno. “Ya memang pemda belum punya kelengkapan untuk pemadam kebakaran di sana, tapi nantilah sedang kita pikirkan apa yang harus kita tempatkan di tiga gili itu,” katanya.

Djohan mengaku bahwa anggaran di APBD saat ini memang terbatas. Tetapi ia meminta agar OPD terkait mengusulkan apa saja kebutuhan yang diperlukan untuk ditempatkan di wilayah gili. “Kita saat ini sedang menyusun APBD perubahan. Terus terang saja APBD kita mengalami penurunan yang cukup drastis akibat covid-19. Penurunannya hampir Rp 400 miliar. Tetapi kalau itu kebutuhan pokok, coba diusulkan dulu, nanti kita lihat,” ujarnya.

Baca Juga :  Bos PT Sinta Batal Diperiksa

Sementara itu, Kepala Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran KLU Suhardi menjelaskan, saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran yang melalap sekitar 64 kamar dan 3 gudang itu. Pihak kepolisian masih melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab, serta kerugian akibat insiden tersebut.

Untuk mengantisipasi kejadian ini terulang lagi, pihaknya sudah melakukan kesepakatan dengan pihak-pihak terkait. Salah satu kesepakatan yaitu akan diadakannya pelatihan kepada petugas hotel menyangkut pemadaman api. “Kesepakatan kita untuk jangka pendek kita akan tempatkan fire fighting pump di masing-masing pulau kemudian kita akan kumpulkan pengusaha ini untuk membahas bagaimana mencari solusi ke depan,” jelasnya.

Pihak hotel di tiga gili menurutnya, dalam operasional memiliki alat pemadam api ringan (apar), hanya saja, dominan hotel sudah lama tidak beroperasi lantaran pandemi covid-19, sehingga apar tersebut tidak berfungsi.

Pihaknya mengimbau semua hotel ke depannya harus memiliki alat serupa sehingga ketika ada kebakaran bisa segera diantisipasi. Tidak hanya itu, dirinya juga mengusulkan proposal bantuan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menyangkut ketersediaan alat damkar. Pasalnya, sebagai dinas yang baru terbentuk, instansi yang ia pimpin belum di-support dengan anggaran yang besar.

Baca Juga :  Komunitas Motor Lombok Keluhkan Harga Tiket WorldSBK

Sementara itu, pasca-peristiwa kebakaran tersebut, polisi kini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran. Kapolres KLU AKBP I Wayan Sudarmanta mengatakan bahwa  jumlah kamar yang terbakar di Ocean Resort Jambuluwuk Gili Trawangan sebanyak 59 kamar. “Selain 59 kamar turut juga terbakar 8 lokal kamar yang difungsikan untuk gudang,” ucapnya.

Diketahui juga, api sempat menjalar ke Eden Cottage  yang berada tepat di belakang Jambuluwuk sehingga menyebabkan 2 kamar Eden Cottage ikut terbakar.

Kebakaran terjadi kata Sudarmanta berawal dari kamar 179 Jambuluwuk. Kamar tersebut dihuni oleh satu keluarga. Mereka adalah Yassine El Rhouti, Assia El Rhouti, Allya Mina El Rhouti. Semuanya WNA asal Prancis. “Pada saat kejadian kamar nomor 179 dalam keadaan kosong karena tamu yang menginap di kamar 179 sedang melakukan aktivitas di luar hotel,” ujarnya.

Terhadap penghuni kamar tersebut, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan. Hanya saja seperti apa hasilnya belum bisa dibeberkan karena masih dalam tahap penyelidikan.

Dalam proses penyelidikan ini, Sat Reskrim Polres KLU dibantu Inafis Polda NTB dan Labfor Polda Bali. “Polri akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran. Dan hasilnya masih dalam proses lidik sambil menunggu hasil dari investigasi dan olah TKP dari gabungan Labfor Polda Bali, Polda NTB dan Polres Lotara,” pungkasnya. (der)

Komentar Anda