Bupati dan DPRD KLU Minta Pemprov Pertimbangkan Wacana Kereta Gantung Rinjani

Najmul Akhyar
Najmul Akhyar.( DOK/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB serius memfasilitasi investor yang berencana membangun kereta gantung dari Lombok Tengah ke Rinjani. Bahkan dalam berbagai kesempatan, Gubernur NTB Zulkieflimansyah gencar mempromosikan.

Terkati hal tersebut, Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar meminta agar wacana itu dipertimbangkan kembali. “Pemerintah harus melalui kajian dan pertimbangan matang terhadap rencana investor itu. Jangan langsung menyetujui apa yang mereka rencanakan. Kasihan masyarakat kita sebagai porter dan guide yang menggantungkan nasibnya di sana,” kata Najmul, Senin (27/1) kemarin.

Seperti diketahui, pembangunan kereta gantung akan melalui Desa Aiq Berik, Lombok Tengah. Sementara di Senaru, Lombok Utara ada pintu pendakian resmi. Termasuk di Sembalun, Lombok Timur dan Aiq Beriq, Lombok Tengah. Banyak masyarakat menggantungkan hidup di sana dengan menjadi porter guide. Begitu juga dengan usaha jasa wisata seperti hotel dan travel. “Kita harus pikirkan kondisi warga. Bukan semata-mata mengejar pendapatannya saja tapi melupakan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Apabila pendapatan menjadi tolak ukur sehingga rencana pembangunan dipermudah, maka harus ada kajian. Apakah besaran pendapatan yang diperoleh berbanding lurus dengan jumlah masyarakat yang kehilangan pekerjaan. “Kita harus duduk bersama membahasnya, provinsi harus memfasilitasi,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD KLU Mariadi mengatakan, ide investor yang difasilitasi pemerintah soal kereta gantung perlu dipertimbangkan secara serius dan matang. Satu sisi akan terlihat memajukan atau menambah wahana pariwisata, tetapi dari sisi lain menutup peluang pelaku wisata seperti porter, trekker, guide, dan lainnya. “Setiap kemajuan itu menyisakan masalah pada sisi lain, karena itu bagi saya perlu dipertimbangkan dan ditinjau kembali sematang-matangnya,” katanya.

Apa yang ada saat ini lebih baik ditingkatkan khususnya dari segi sumber daya manusia (SDM). Kemudian tentunya mempertahankan kondisi alam Gunung Rinjani. Jika sudah terlihat mumpuni barulah melangkah ke depan. Sebab, saat ini kereta gantung itu belum tepat menjadi solusi meningkatkan kunjungan dan mendapatkan pendapatan, masih banyak destinasi wisata lain. “Saya bukan menolak, tapi perlu dipertimbangkan karena saat ini belum tepat waktu,” pungkasnya. (flo)

Komentar Anda