BUMDes Sesela Dipelajari Pemkab Magelang

BELAJAR : Rombongan Pemkab Magelang dan DPRD Padang Pariaman saat diterima di ruang rapat Jayangrane kantor Bupati Lombok Barat kemarin.

GIRI MENANG-Pemkab Lombok Barat menerima tamu Pemkab Magelang dan DPRD Padang Pariaman Sumatera Barat kemarin. Pejabat dari masing-masing daerah ini belajar tentang pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Mereka diterima oleh Sekda Lombok Barat HM. Taufiq.

Tamu antusias bertanya tentang perkembangan BUMDes di Lombok Barat berikut pengelolaan usaha yang bisa diterapkan di tempat mereka.

Hadir juga salah satu staf ahli Lombok Barat, Nyoman Sembah. Ia memaparkan mekanisme pengelolaan BUMDes di Desa Sesela Kecamatan Gunung Sari sebagai contoh. Menurutnya, pengelolaan BUMDes di Desa Sesela sangat terasa manfaatnya di dalam meningkatkan perekonomian desa, membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat serta menjadi sumber Pendapatan Asli Desa (PADes)  dan mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kerjasama masyarakat desa. “ Sesuai dengan pedoman yang dimaksud di dalam Peraturan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi No. 4 Tahun 2015, walaupun belum sempurna tetapi tujuan pendirian BUMDes sesuai dengan pasal 3 Permendes PDT dan Transmigrasi sudah terasa manfaatnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pemkab Tanah Bumbu Belajar Pariwisata ke Lobar

Ditambahkannya, berbagai jenis usaha dikembangkan melalui BUMDes Desa Sesela yang diberi nama “Batu Sela”, diantaranya pasar desa, tempat pemasaran hasil/produksi pertanian, Industri Kerajinan Mikro (IKM), kios, parkir. Selain itu juga ada pasar seni sebagai tempat pemasaran hasil kerajinan ukir dan Cukli masyarakat Desa Sesela. Kemudian area pertunjukan atraksi seni budaya tradisional. Ada juga usaha simpan pinjam, yang digunakan untuk memberikan bantuan pinjaman modal bagi para perajin dan pedagang kecil yang membutuhkan tambahan modal. “Usaha lainnya yaitu pengelolaan lingkungan, yang dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan menugaskan tiga orang tenaga pengangkut kendaraan roda tiga dengan biaya operasional yang berasal dari konstribusi masyarakat,” jelasnya.(zul)

Komentar Anda