Bulog Optimalkan Pembelian di Panen ‘Gaduh’

MATARAM—Pembelian gabah petani hingga saat ini oleh Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Provinsi NTB baru sebanyak 89 ribu ton setara beras, dari target 211 ribu ton setara beras pada tahun 2016.

Kepala Perum Bulog Divre Provinsi NTB, Arif Mandu mengakui jika serapan pembelian gabah di semester pertama tahun 2016 ini tidak melampaui target yang ditentukan sebanyak 110 ribu ton.

"Target semester pertama ini belum terpenuhi. Tapi kita akan optimalkan pembelian di musim panen 'gaduh' mendatang," kata Arif Mandu di Mataram, Senin (27/6).

Menurut Arif, potensi pembelian gabah petani saat panen 'gaduh' cukup besar utamanya di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Barat.  Panen Gaduh merupakan masa panen padi petani setelah panen raya, yang pelaksanaann panennya tidak bersamaan. Saat pelaksanaan panen 'gaduh' ini diyakini bisa dapat menyerap gabah petani lebih banyak, sehingga target 211 ribu ton setara beras tahun 2016 bisa tercapai.

"Juli-September musim panen gaduh kita optimis bisa menyerap sebanyak -banyaknya gabah petani," ungkap Arif Mandu.

Kendati serapan pembelian gabah petani tak melampaui target di semester pertama tahun 2016, Arif menyebut stok cadangan ketahanan pangan khususnya beras masih dalam kondisi aman hingga enam bulan kedepan.

"Stok cadangan pangan aman sampai Desember. Dan kami terus berusaha maksimal membeli gabah petani setiap harinya rata-rata 500 ton – 1000 ton / hari," ujar Arif.

Serapan terbanyak di semester prrtama tahun 2016 adalah Sub Divre Bulog Sumbawa yang mampu menyerap sebanyak 45 persen, kemudian Divre Bima 41 persen, Divre NTB sebanyak 35 persen dan Kabupaten Lombok Timur mencapai 25 persen. (luk)