MATARAM—Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Provinsi NTB kembali mendatangkan gula pasir untuk menstabilkan harga yang saat ini masih mahal di pasaran. Tak tanggung-tanggung, Bulog Divre NTB akan membanjiri NTB dengan mendatangkan 1.000 ton gula pasir dalam waktu dekat ini.
“Kami sudah mengajukan 1.000 ton gula pasir untuk dipasok ke NTB, yang dalam waktu dekat ini sudah masuk,” kata Kepala Perum Bulog Divre NTB, Arif Mandu di Mataram, Kamis (18/8).
Kebijakan Perum Bulog NTB untuk membombardir pasaran di Provinsi NTB dengan mendatangkan gula pasir mencapai 1000 ton tersebut, karena harga saat ini masih mahal. Padahal, sebelumnya Bulog NTB sudah mendatangkan 200 ton gula pasir, kemudian disebar ke seluruh daerah di NTB dengan harga jual Rp13.000/kg untuk HET (harga eceran tertinggi). Namun ternyata 200 ton gula pasir itu belum mampu merubah harga di pasaran. Justru harga gula pasir masih bertahan diharga Rp18 ribu lebih per kg-nya.
Menurut Arif, pasokan gula pasir sebanyak 1.000 ton untuk daerah NTB sebagai salah satu upaya mengantisipasi akan tingginya permintaan dari masyarakat. Terlebih lagi, di musim haji, sesuai dengan kebiasaan (budaya) masyarakat utamanya di Lombok begitu juga di Pulau Sumbawa yang menggelar selamatan bagi keluarganya yang berangkat menunaikan ibadah haji.
“Kita berharap dalam waktu dekat ini1.000 ton gula itu sudah tiba di NTB. Sehingga kebutuhan masyarakat selamatan ibadah haji serta hari raya Idhul Adha bisa terpenuhi dengan harga yang stabil,” ujarnya.
Arif mengatakan, sebanyak 1.000 ton itu nantinya akan didistribusikan langsung ke Sub Divre Bulog Kabupaten/Kota untuk dijual di pasaran. Selain itu, juga Sub Divre Bulog bisa menjual dengan membuat stand di arena kantor Bulog, serta melakukan kanvas ke tempat perkampungan padat penduduk untuk menjual gula pasir dengan HET Rp13.000/kg. “Kami juga akan menggandeng agen gula pasir, termasuk penjual besar di pasar untuk dipasok. Sehingga harga jual gula pasir di pasar itu bisa stabil,” harapnya. (luk)
