Lebih jauh disampaikan, solusi yang paling tepat adalah anjing-anjing yang berkeliaran itu dikandangkan. Untuk itu, pihak ITDC diharapkan agar memberikan kandang khusus. Karena jika terus dibiarkan, maka takutnya nanti akan membahayakan bagi para wisatawan yang datang. Selain memang keberadaan anjing tersebut sangat mengganggu keindahan, terutama dari kotorannya dari segi agama (Islam) juga nakjis.
“Memang ketika nantinya akan dikandangkan, pasti akan ada pembicaraan lain yang bisa jadi ITDC dianggap memelihara anjing. Tetapi kita memang mencari solusi yang terbaik untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat (wisatawan) yang datang di kawasan Mandalika ini,” tambahnya.
Terlebih di KEK Mandalika juga ada Masjid bagi kaum Muslimin. Maka akan tidak elok ketika nantinya di dekat masjid banyak anjing yang berkeliaran yang mengganggu aktivitas pengunjung. “Makanya perlu peran serta masyarakat. Terutama bagi pemilik anjing agar tidak melepas anjingnya, sehingga tidak mengganggu ketertiban masyarakat,” jelasnya.
Sementara General Afair The Mandalika, I Gusti Lanang Bratatusta menyampaikan, pihaknya memang sedang berupaya untuk menekan angka populasi anjing di KEK Mandalika, yang sampai saat ini terus mengalami peningkatan. Hanya saja pihaknya tidak mau gegabah dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, agar kedepan tidak menjadi permasalahan baru di tengah masyarakat.