Budpar Klaim Kunjungan Wisatawan Mulai Normal

DIANGGAP NORMAL : Sejumlah wisatawan asing tengah menikmati liburan di Gili Trawangan yang diklaim normal (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lombok Utara mengklaim, angka kunjungan wisatawan mulai naik memasuki bulan Maret ini.

Namun, pihak Disbudpar belum bisa memastikan berapa angka kunjungan pasti tersebut. “Para wisatawan mulai normal (mulai berdatangan) ke objek-objek wisata yang ada di Lombok Utara baik di darat maupun di pulau,” terang Kabid Pengembangan Destinasi dan Usaha Pariwisata Disbudpar Lombok Utara, Wayan Bratayasa kepada Radar Lombok, Minggu (5/3).

Ia menerangkan, para wisatawan yang mulai ramai baik domestik maupun mancanegara. Untuk wisatawan domestik lebih banyak mengunjungi air terjun Sendang Gile Desa Senaru Kecamatan Bayan dan objek wisata yang ada di darat. Sedangkan, wisatawan asing lebih banyak ke tiga gili. “Untuk tiga gili wisatawan asing dan objek di darat seperti Sendang Gile domestik,” terangnya.

Baca Juga :  Agustus 2023 Wisman Eropa ke Lombok Diprediksi Meningkat

[postingan number=3 tag=”wisatawan”]

Ia berharap, dengan penertiban yang dilakukan di Gili Trawangan akan bisa lebih menyamankan wisatawan untuk berlama-lama di kawasan wisata tersebut. Sebab setelah penertiban bangunan yang melanggar sempadan pantai tersebut telah banyak mendapatkan dukungan moral dari para wisatawan asing maupun domestik.

Sementara itu, salah satu pengusaha Acok Zaini Bassok menyatakan, angka kunjungan wisatawan sampai awal bulan Maret ini masih belum normal. Justru angka kunjungan semakin melorot. “Sampai saat ini masih belum normal, memang bulan-bulan ini agak turun. Wisatawan ramai datang baru pada bulan Juli dan Agustus,” terangnya terpisah.

Baca Juga :  Target Kunjungan Wisatawan 2016 Meleset

Terkait adanya dampak terhadap penertiban Trawangan, menurut Ketua APGT ini tidak ada. Justru dengan penertiban ini membuat Trawangan semakin diminati. Dikatakan, musim tahunan ini sudah mulai pada bulan Januari hingga Maret, bahkan di bulan April dan Mei pun angka kunjungan wisatawan masih stagnan. “Kurang pendapatan ya memang, sekarang ini masih waktunya low season. Biasanya bulan Juli sampai Agustus tamu mulai meledak lagi,” ungkapnya. (flo)

Komentar Anda