Buat Aplikasi Marketplace Bantu Usaha Kecil

TUNJUKKAN: Royni Lim (berdiri) mencetus aplikasi Mister Kong marketplace untuk pelaku usaha kecil bersama dua orang pekerjanya tengah mengembangkan Aplikasi Mister Kong. (DEVI HANDAYANI/RADAR LOMBOK)

Era digitalisasi semakin berkembang terutama pada bisnis. Semua menggunakan digital untuk lebih memudahkan aktivitas bisnis. Digitalisasi sekarang ini menjadi kebutuhan semua orang, apalagi di masa pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia. Keadaan ini semakin mendorong masyarakat lebih melek terhadap digitalisasi dalam bisnis hingga bekerja.


DEVI HANDAYANI-MATARAM


SEPERTI dilakukan Royni Lim, melihat dari perkembangan zaman yang sekarang serba menggunakan android. Tercetus ide bagaimana membuat aplikasi marketplace untuk para pelaku usaha kecil.

Berawal dari tahun 2003 memulai yang menyediakan software kasir atau akunting untuk mendata stok barang pada toko-toko kecil atau ritel kecil. “Mulai me-reborn software ini tahun 2018 kemarin. Saya ingin bagaimana caranya data klien saya yang berbabsis akunting ini untuk terkait dengan stok barang itu bisa muncul secara online,” kata Onwer Aplikasi Mister Kong, Royni Lim saat ditemui Radar Lombok di kantornya Jalan Garut Taman Indah Mataram belum lama ini.

Roy sapaan akrabnya, bercerita muncul ide tersebut sekitar 2012 lalu, hanya saja terkendala dengan SDM (sumber daya manusia) yang ada di NTB sulit didapat. Seperti programmer, bahkan dirinya saja tidak mampu meskipun berkecimpung di dunai IT (Information Techology). Sampai pada akhirnya di 2018, baru kembali me-reborn lagi ide tersebut bagaimana caranya membuat sebuah aplikasi melalui HP. Jadi toko-toko yang kliennya bisa merasakan bahkan semua orang. “Itu kita buatlah, di Mister Kong sebagai brand itu ada 3 di dalamnya. Ada kongpos aplikasi untuk stoknya. Contoh kita jual makanan, tidak hanya offline tapi di situ mereka juga bisa jualan secara online. Kita masifkan jual di mister kong, mungkin layaknya gojek. Nanti ada marketplace secara online namanya mister kong tadi,” jelasnya.

Baca Juga :  Menangguk Untung dari Jualan Batu Nisan

Kemudian, kong rider untuk driver atau ojeknya. Apalagi melihat fenomena dari Covid-19 yang akhirnya mengharusnya orang untuk beraktivitas didalam rumah dan banyak diantaranya justru takut keluar rumah. Untuk itu disediakan kong rider tersebut. “Jadi kita akan rilis 3 aplikasi bersamaan. Kong pos, Kong Rider, dan Mister Kong,” katanya.

Mengapa dinamakan Mister Kong mengambil dari nama King Kong agar gampang pelafalannya dan gampang dikenal oleh semua negara. Jadi dibuat supaya bisa go internasional harapannya seperti itu, sehingga diberikan namanya mister kong. Dari awal aplikasi ini memang gratis tidak berbayar seperti aplikasi lainnya. Karena rata-rata pos (point of sale) atau aplikasi pos itu berbayar semua. “Kita mau yang free untuk mereka pelaku usaha ini, saya kan sudah 15 tahun berkecimpung di toko. Di situ kita support data-data barangnya itu biar mereka bisa langsung jalan. Karena rata-rata usaha menengah kebawah itu tidak ada admin. Semuanya diurus sendiri, dengan adanya kong pos mungkin data mereka  bisa masuk ke sistem. Kurang lebih seperti itu,” terangnya.

Baca Juga :  Belajar Dari Mental Baja Widianto, Mahasiswa Penjual Cilok dan Bakso Goreng

Sebelumnya, Roy mempunyai aplikasi pos yang rate-nya menengah ke atas. Sementara untuk menengah ke bawah kebanyakan beberapa orang-orang masih mikir terutama UMKM menengah kebawah ini untuk mengeluarkan dana membuat aplikasinya. “Dari pada saya kasi murah mending saya kasi gratis. Menurut saya justru yang bawah ini tidak tersentuh. Kalau menengah ke atas mereka sudah bisa bayar. Kasian mereka harusnya mereka bisa meresaka hal-hal memudahkan untuk mereka. Apalagi PPKM ini banyak yang teriak juga usahanya,” jelasnya.

Sementara untuk sekarang ini, aplikasi Mister Kong baru beberapa pelaku usaha yang menggunakan sebagai contoh saja. Pasalnya masih dalam tahapan penyempurnaan agar tidak terjadi kendala dilapangan nantinya. Mereka yang sudah menggunakan ada usaha makanan, ritel, dan toko yang sudah support dengan kong pos. “Lebih ke internal masih seputaran teman-teman saja belum terlalu luas, mungkin September atau Oktober lebih luas. Target kita sementara masih resto dan ritel, kedepan kita juga mengenai jasa juga seperti service ac atau tukang bangunan di aplikasi Mister Kong,” imbuhnya.

Di sisi lain, marketplace ini ditargetkanya bisa lebih luas tidak hanya NTB tapi Indonesia. Sementara 6 bulan awal kita fokus di Mataram, setelah itu memperluas ke seluruh Indonesia. “SDM-nya sekarang ada 15 orang itu semua IT, awal-awal ada  4 orang semakin berkembang bertambah terus,” ujarnya. (**)

Komentar Anda