MATARAM– Setelah hampir kurang lebih dua pekan tidak dioperasikan oleh Damri akibat diprotes sopir angkutan kota (angkot), Bus Rapid Transit (BRT) beroperasi kembali.
Beroperasinya kembali BRT ini sesuai dengan janji dari Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram H Khalid setelah rapat terbuka antara Dishub Provinsi, Dishub Kota Mataram dan Organda serta perwakilan para sopir angkutan.
Menurut Khalid, mengenai hasil rapat itu pada dasarnya belum ada kesepakatan resmi. Namun apapun hasil rapatnya, BRT akan mulai beroperasi lagi pekan ini.” Kalau hari ini BRT sudah ada yang beroperasi baguslah,” kata Khalid Kamis kemarin (19/1).
Seharusnya BRT kata Khalid, tetap beroperasi sambil menunggu regulasinya diselesaikan oleh pihak terkait dalam hal ini Pemkot Mataram, Dishub Provinsi dan Organda selaku perwakilan dari agkutan.
[postingan number=3 tag=”brt”]
Ditambahkan Khalid sudah ada beberapa rencana kebijakan yang akan diberlakukan untuk menyelesaikan masalah antara BRT dan angkutan ini. Diantaranya dalam waktu dekat ini, Pemkot Mataram akan segera menerbitkan peraturan wali kota untuk mengatur tentang keberadaan angkutan pengumpan.
Terpisah Ketua DPD Organda NTB Antonius Zaremba berharap untuk sementara sambil menunggu keputusan final terhadap permasalahan antara sopir angkota dan BRT ini, Organda meminta agar BRT untuk tidak beroperasi. '' Kami berharap untuk sementara jangan beroperasi dulu,” pintanya.
Pihaknya selaku perwakilan dari para sopir dang pemilik angkutan terus melakukan koordinasi di internalnya untuk memberikan solusi agar BRT dan angkutan bisa terus beroperasi secara bersamaan. Pihaknya berusaha melakukan pendekatan agar sopir mau menerima apapun hasil keputusan selama tidak merugikan.” Saya tidak ingin ada yang dirugikan dalam masalah ini,” ungkapnya.
Pihaknya tentu tidak ingin merugikan para sopir angkutan, namun disisi lain Organda juga tidak ingin bertentangan dengan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Tawaran dengan membuat perwal untuk angkutan pengumpan itu sudah disambut baik, namun masih perlu penyempurnaan di trayek-trayek yang boleh dilalui atau tidak oleh BRT.” Menurut para sopir ada trayek jalur empuk yang paling ramai,” katanya. Jalur ramai diharapkan agar tidak diambil oleh BRT, sehingga angkutan tetap bisa mendapatkan penumpang tanpa harus mencari umpan untuk masuk ke jalur-jalur yang dilewati oleh BRT. (ami)