BPTP NTB Bagikan 500 Ribu Bibit Cabai untuk Ibu RT

BIBIT CABAI: Sekda NTB, Dr H Rosiadi Sayuti, bersama Ketua BKOW NTB, Hj Syamsiah M Amin, Ketua IWAPI NTB, Hj Baiq Diah Ratu Ganefi, Kepala BPTP Balitbang Pertanian NTB, Dr M Saleh Mokhtar, Kepala Distanbun NTB, Husnul Fauzi, Kepala DKP NTB, Hj Budi Septiani, saat penanaman bibit cabai secara simbolis, Selasa (14/3) (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Litbang Pertanian NTB telah menyiapkan sebanyak 500 ribu pohon bibit cabai yang akan dibagikan kepada 25 ribu ibu rumah tangga (RT) yang ada di seluruh Provinsi NTB.

Penanaman cabai bagi kaum perempuan di lahan pekarangan rumah ini, merupakan program nasional yang dicanangkan Menteri Pertanian RI untuk menjawab persoalan seringnya kelangkaan cabai secara nasional. Sehingga mendorong laju inflasi yang cukup tinggi, karena harga yang melonjak hingga tembus Rp150 ribu/kg.

Program penanaman massal cabai bagi ibu RT di pekarangan rumah, Selasa kemarin (14/3), ditandai dengan peluncuran Gerakan Tanam Cabai Terintegrasi Unggas (Tancabgas) di Kantor BPTD Badan Litbang Pertanian NTB.

Hadir pada pencanangan gerakan Tancabgas di lahan pekarangan rumah tersebut, Ketua BKOW NTB, Hj. Syamsiah M Amin, Sekda NTB, Dr. H, Rosiadi Sayuti, Ketua IWAPI NTB, yang juga anggota DPD RI, Hj Baiq Diah Ratu Ganefi, Kepala BPTP Badan Litbang Pertanian NTB, Dr. M. Saleh Mokhtar, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Husnul Fauzi dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, Hj Budi Septiani.

[postingan number=3 tag=”cabai”]

Kepala BPTP Balitbang Pertanian NTB, Dr. M Saleh Mokhtar menyebut bahwa pihaknya di BPTP Balitbang NTB telah menyiapkan sebanyak 500 ribu pohon bibit cabai yang siap ditanam di pekarangan rumah ibu rumah tangga.

Baca Juga :  Johar Lin Eng Tepis Masuk Angin

“Secara nasional bibit cabai yang disebar itu sebanyak 50 juta pohon. Untuk NTB dapat jatah sebanyak 500 ribu pohon bibit cabai yang  siap ditanam oleh ibu rumah tangga,” kata Saleh Mokhtar.

Saleh Moekhtar menyebut bahwa sejak Januari hingga tanggal 13 Maret 2017, BPTP Balitbang Pertanian NTB bersama pihak terkait lainnya telah membagikan bibit pohon cabai dalam kemasan polybag siap dirawat tersebut sudah mencapai 39.500 bibit.

Saleh mengatakan, pelibatan organisasi wanita di Provinsi NTB yang dinilai sangat peduli nantinya bisa melibatkan masyarakat dari kalangan ibu rumah tangga pra sejahtera atau kategori kurang mampu untuk menanam cabai di pekarangan halaman rumah mereka. Organisasi wanita di Provinsi NTB memiliki peran penting dalam menggerkaan kaum perempuan dalam hal ini ibu rumah tangga dalam memasyarakatakan penanaman cabai secara massal.

“Program tanam cabai ini tidak hanya diberikan bibit dilepas begitu saja, tapi ada pendampingan oleh penyuluh serta bantuan pupuk dan obat-obatan perawatan tanaman cabai,” jelasnya.

Baca Juga :  NTB Siaga Darurat Kekeringan

Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Dr H. Rosiadi Sayuti mengatakan, program penanaman cabai secara massal oleh ibu RT di pekarangan halaman rumah ini akan sangat membantu ketersediaan produksi cabai di NTB.

Dengan demikian, ketersediaaan cabai antar waktu bisa aman, sehingga tidak lagi produk cabai ini menjadi penyumbang laju inflasi yang cukup tinggi termasuk harga yang cukup fantastis mencapai Rp150 ribu/kg sepeti sekarang ini terjadi di NTB bahkan secara nasional. “Pemanfaatan lahan pekarangan rumah dengan menanam cabai sudah tentu akan memberi nilai ekonomi bagi ibu-ibu rumah tangga,” ujar Rosiadi.

Sementara Ketua BKOW Provinsi NTB, Hj Syamsiah M Amin mengaku pihaknya akan siap melakukan monitoring dan pengawasan akan keberlangsungan program Tancabgas bagi kaum perempuan/ibu rumah tangga di NTB.

Dikatakan, BKOW sebagai lembaga kordinasi seluruh organisasi kewanitaan di Provinsi NTB akan mengkawal keberhasilan program penanaman cabai di pekarangan rumah oleh ibu-ibu rumah tangga, utamanya keluarga yang kurang mampu. “Sudah tentu BKOW akan terus memantau perkembangan penanaman cabai disetiap kabupaten/kota melalui organisai kewanitaan,” ucapnya. (luk) 

Komentar Anda