BPTP Dukung NTB Sentra Produksi Kedelai Nasional

Tingkatkan Produktivitas, Perlu Inovasi Teknologi

Dikatakan, NTB merupakan sentra produksi kedelai terbesar ketiga nasional. Produksi kedelai di NTB mencapai 97.171 ton dari luas panen 68.896 hektar pada tahun 2016. Rata-rata produksi sebesar 1,3 ton hingga  1,4 ton/hektar. Padahal potensi kedelai mencapai 2,5 ton/hektar hingga 3,5 ton/hektar.

Upaya BPTP NTB dalam meningkatkan produksi kedelai untuk mencapai swasembada kedelai di Indonesia dan khususnya di NTB terus dilakukan melalui berbagai pengkajian dan desiminasi Inovasi teknologi produksi dan perbenihan kedelai, mulai dari tingkat hulu sampai ke tingkat hilir (paska panen).

Baca Juga :  Kembangkan Usaha Kuliner, Bekraf Gelar FoodstStartup

Pengkajian BPTP-NTB di lahan petani seluas 16 hektar, mengindikasikan untuk menghasilkan kedelai sesuai dengan potensi tidak terlalu sulit. Dengan manajemen pengelolaan tanaman terpadu (PTT) yang tepat, maka diperoleh hasil kedelai sebesar 2,99 ton/hektar. Sementara hasil kedelai dengan cara petani, dan masih dalam bimbingan tim pengkaji sebesar 1,34 ton/hektar. Sementara hasil petani diluar petani kooperator berkisar 8 kwintal/hektar hingga 1 ton /hektar.

Manajemen PTT yang tepat dilahan sawah setelah padi, mampu meningkatkan produktivitas kedelai. Terutama penanaman kedelai secepatnya setelah panen padi dan pemberian pupuk organik cair ramah lingkungan (Biourin).

Baca Juga :  Siapkan Layanan Prima, Astra Motor Perkuat SDM

Peran benih menjadi salah satu komponen paket teknologi budidaya tanaman yang sangat penting. Keberhasilan peningkatan produktivitas dan mutu hasil sangat ditentukan oleh mutu benih yang ditanam. Hasil survei Bank Dunia menunjukkan bahwa kontribusi benih dalam meningkatkan produktivitas dapat mencapai 75 persen, jika dibarengi dengan irigasi dan pemupukan yang memadai.

Komentar Anda
1
2
3