BPOM Awasi Takjil Selama Ramadan

BPOM Awasi Takjil Selama Ramadan
SOSIALISASI: Balai Besar POM Mataram saat melakukan sosialisasi untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat, terkait sejumlah persoalan dalam obat dan makanan. (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Jelang memasuki bulan suci Ramadhan, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mataram akan melakuan razia di sejumlah tempat, termasuk di wilayah Lombok Timur (Lotim).

Razia ini sebagai upaya pengawasan terhadap keberadaan makanan yang menggunakan zat berbahaya. Terutama makanan siap saji untuk berbuka puasa seperti takjil. “Kalau di Lotim, pengawasan terus dilakukan. Sistem pengawasan itu lebih kepada pembinaan,” ungkap Kepala Kantor BPOM Mataram, GAN Suarningsih, Apt. MH, saat menghadiri sosialiasi obat dan makanan di Lotim, belum lama ini.

Menurutnya, memasuki bulan Ramadan, operasi yang akan mereka lakukan terlebih dahulu menyasar para distributor. Terutama mereka yang memproduksi   takjil. Operasi seperti ini tetap rutin dilakukan setiap menjelang bulan Ramadan. “Kalau di Lotim pasti tetap ada. Di semua kabupaten juga kita lakukan,” jelasnya.

Baca Juga :  Tujuh Kecamatan Lotim Dapat Sumur Bor

Tidak hanya di bulan Ramadan, pengawasan obat dan makanan yang berbahaya juga tetap dilakukan diluar bulan itu. Selama melakukan operasi, diakuinya mereka sering menemukan keberadan obat dan makanan yang menyalahi ketentuan. Baik itu obat dan makanan yang menggunakan zat berbahaya , yang rusak segel, dan sudah kadaluarsa. ”Kalau kita temukan, langsung kita musnahkan,” tegasnya.

Sementara terkait dengan sosialiasi ini, dikatakan kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk melakukan komunikasi, edukasi dan pemberian pemahaman ke masyarakat Lotim, terkait sejumlah masalah dalam obat dan makanan. Karena dalam sistem pengawasan obat dan makanan ini, melibatkan tiga lapis, mulai dari produsen, pemerintah dan masyarakat.

“Melalui kegiatan inilah kita lakukan untuk memberdayakan dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Supaya mereka memiliki pengetahuan terkait dengan obat dan makanan,” lanjutnya.

Baca Juga :  Saksi Minim, Kasus Pembobolan Brankas Desa belum Terungkap

Pengawasan obat dan makanan yang berbahaya ini tidak hanya dilakukan oleh BPOM saja. Namun juga perlu dilakukan oleh masyarakat itu sendiri selaku konsumen. Mengingat ini juga demi kepentingan mereka sendiri. Dengan pemahaman yang mereka dapatkan, masyarakat tidak lagi membeli produk secara asal-asalan. “Ketika akan membeli, mereka harus mengecek kemasan dan labelnya. Apakah sudah sesuai atau tidak,” terang dia.

Melalui forum ini lanjutnya, mereka memberikan pengetahuan detail mungkin terkait dengan jenis obat dan makanan yang boleh mereka beli. Kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan di Lotim, melainkan di semua kabupaten. “Inikan pemberdayaan untuk masyarakat. Supaya mereka pintar membeli produk. Karena sekarang promosi produk ini sangat luar biasa,” pungkasnya. (lie)

Komentar Anda