GIRI MENANG-Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid meminta para kepala SKPD pro aktif membantu BPK saat turun melakukan pemeriksaan rutin yang kini sedang berlangsung. Dari banyak laporan, sebagian kepala SKPD justru sering tidak ada di kantor begitu auditor datang. “ Saya mendengar, karena saya sering komunikasi langsung dengan rekan-rekan BPK, banyak SKPD yang kurang pro aktif dan bahkan sering kali ketika BPK datang kepala SKPD itu meninggalkan mereka. Mungkin kalau harus seperti itu, mohon jangan membuat rekan-rekan pemeriksa BPK merasa tidak dihormati. Misalnya ada pekerjaan yang harus diselesaikan, tidak apa-apa meninggalkan, tetapi harus dikomunikasikan sehingga mereka tidak merasa terabaikan,” ungkap Fauzan saat memimpin rapat pimpinan (Rapim) II di aula kantor Bupati Lobar, Rabu kemarin (22/2).
Selan itu Fauzan juga meminta SKPD memberikan semua data atau materi pemeriksaan yang dibutuhkan oleh BPK agar tidak ada persoalan yang timbul. “Insya Allah nanti saya sewaktu-waktu secara mendadak bersama Sekda, Inspektorat akan bersama-sama datang langsung memantau pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK,” terangnya.
[postingan number=3 tag=”bpk”]
Kemudian khusus kepada Inspektorat, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) atau SKPD di bawah koordinasi Sekda, diminta selalu mendampingi petugas BPK yang melakukan pemeriksaan supaya sejak awal permasalahan bisa diketahui dan diselesaikan.
Menurut Fauzan, pemeriksaan BPK ini nanti akan menjadi penilaian apakah Pemkab Lobar mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau tidak. Lobar sendiri sudah mendapatkan WTP 2015 dan 2016. Seharusnya lanjut Fauzan, untuk raihan WTP 2017 ini, tidak lagi berdarah-darah karena sudah belajar pada raihan WTP 2015-2016.
Selanjutnya ditegaskan Fauzan, APBD 2017 sudah diketok. Silahkan semua SKPD melaksanakan program yang sudah direncanakan. Dia berharap agar program yang ada nanti tidak hanya tuntas dan sekadar dipertanggungjawabkan secara adiminstratif, melainkan juga bisa dikerjakan secara maksimal dan bermanfaat.(zul)
