Bocah Penderita Kanker Ganas Butuh Bantuan

kanker-ganas
KANKER GANAS: Tilar Negara, bocah penderita kanker ganas, didampingi oleh Bripka Zunaidin dan Dinas Sosial Lobar saat di rawat di RSUD Lobar. (IST FOR RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG — Tilar Negara, bocah berusia 2 tahun, yang di diagnosa menderita penyakit kanker ganas, kini membutuhkan bantuan dan uluran tangan. Bocah asal Dusun Gumise Selatan, Desa Giri Tembesi, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), yang kini tinggal dan dirawat oleh kakeknya ini harus dilakukan operasi, sehingga dia juga harus dirujuk ke RS Sanglah Bali.

Hanya saja, untuk sementara Tilar masih dirawat di RSUD Gerung, sambil menunggu jadwal berangkat ke Bali, dan juga menunggu selesainya pembuatan kartu BPJS-nya. Selama di RSUD Gerung, pihak rumah sakit juga memberikan perawatan intensif, karena kondisi Tilar masih lemah. Dimana HB-nya cukup rendah, dan menunggu pasokan darah untuk dia.

BACA JUGA: Satu Keluarga Kesetrum Kabel Listrik Liar

Seperti dituturkan pendamping Tilar dari Endri Foundation (EF), Bripka Zunaidin, kalau kondisi penyakit Tilar ini mulai parah sejak 1 bulan lalu. “Anak ini berasal dari keluarga yang tidak mampu, dan saat ini dirawat oleh kakeknya,” tuturnya kepada Radar Lombok, Selasa kemarin (12/2).

Selain itu, permasalahan mengakses layanan kesehatan, Tilar juga belum memiliki BPJS. Sehingga proses pengobatannya lambat, karena harus menunggu keluar dan aktifnya kartu BPJS yang sudah dibuatkan oleh Dinas Sosial Lobar. “Karena kartu  BPJS-nya belum keluar. Jadi belum bisa dirujuk,” ungkap Zunaidin.

Baca Juga :  Logistik Bencana Alam Mulai Menipis, Anggaran Perbaikan Gedung Sekolah Belum Jelas

Informasi yang  ada, sekitar tanggal 21 Februari mendatang kartu BPJS-nya sudah aktif. Kemudian tim pendamping akan akan membawa Tilar ke RS Sanglah Bali. “Setelah kartunya aktif, baru kami dampingi dia untuk dibawa ke RS Sanglah. Dari  Yayasan Endris mencari solusi agar bisa bergerak bersama. Di Bali nanti, rencananya ada Yayasan Peduli Anak Kanker Anak Bali yang akan mendampingi selama proses pengobatan di Bali,” jelasnya.

Karena memang Yayasan EF ada kerja sama dengan Yayasan tersebut, dan pihak EF juga ditunggu untuk segera mengirim anak tersebut ke Bali, mengingat kondisinya yang semakin Parah. “Kita sudah ditunggu untuk segera mengirimnya ke Bali,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Lobar, Hj Ambarwati menjelaskan, pihaknya dari Dinas Sosial sudah melakukan survei dan melihat kondisi anak tersebut. Dinas Sosial sudah memfasilitasi anak tersebut untuk mendapatkan BPJS, karena memang belum memiliki BPJS.

Baca Juga :  Korban Gempa Menjerit Minta Bantuan

Sebelumnya setelah di cek, Tilar ternyata tidak ada dalam KK orang tuanya, karena sudah bercerai. Sehingga KK anak ini masuk dalam KK kakeknya. “Kita sudah fasilitasi untuk mendapatkan BPJS,” ungkapnya.

BACA JUGA: Mengunjungi Rumah Baca ‘’Lombok Love Library’’ Sembalun

Informasi yang dia terima, tanggal 21 atau 22 Februari kartu BPJS-nya baru aktif, sehingga di Bali nanti sudah bisa digunakan. Pihak Dinas Sosial hanya bisa memberikan bantuan dana pengobatan sebesar Rp 5 juta. Yang menjadi masalah sekarang adalah biaya hidup untuk keluarga yang menunggu pasien saat berobat di Bali. “Biaya hidupnya kami tidak bisa tanggung. Dinas tidak punya anggaran,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya berharap ada perhatian dari Baznas Lobar untuk bisa membantu biaya hidup dari keluarga pasien yang akan berangkat ke Bali. Melalui Dinas Kesehatan, diharapkan bisa melakukan komunikasi agar Baznas bisa memberikan bantuan dana. “Kami berharap ada peran Baznas untuk bisa membantu,” harapnya. (ami)

Komentar Anda