Bocah Empat Tahun Ditemukan Mengapung

Bocah Empat Tahun Ditemukan Mengapung
MENGAPUNG: Mayit Azzawali alias Juan, salah seorang bocah yang sebelumnya dikabarkan hilang saat bermain hujan, Sabtu kemarin (17/3). (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Orang tua yang memiliki anak kecil sebaiknya tetap waspada dan hati-hati jika buah hatinya bermain!. Jangan sampai mengalami hal serupa seperti Azzawali, bocah 4 tahun asal RT 3 Lingkungan Bogak Kelurahan Tiwugalih Kecamatan Praya.

Bocah itu ditemukan mengapung setelah dua hari dikabarkan hilang terseret arus. Ceritanya, bocah itu sedang main hujan di sekitar rumahnya Kamis sore (15/3). Namun, hingga sandikala menjelang waktu Magrib, bocah itu belum juga kembali. Barulah orang tuanya panik dan berusaha mencari anaknya.

Warga sekitar pun ikut mencari anak tersebut. Pemerintah Kelurahan Tiwugalih juga ikut menghubungi Tim SAR ketika mendapatkan informasi itu. Sehingga sang bocah malang dicari beramai-ramai. Malam itu, keluarga, warga dan tim penyelamat menyusuri sungai mencari korbam. Namun, belum ada tanda-tanda korban ditemukan.

Baca Juga :  Jenazah Nelayan Tenggelam di Laut Selatan Ditemukan

Pencarian dilanjutkan Jumat (16/3) pagi hingga malam, tapi korban juga ditemukan. Pencarian dilanjutkan Sabtu (17/3). Barulah bocah itu ditemukan sekitar pukul 09.00 Wita dalam keadaan sudah tidak bernyawa. “Korban ditemukan sudah meninggal dunia di Sungai Geleder Prapen dan penemuan korban sudah sesuai dengan laporan yang saya terima,” terang Lurah Tiwugalih Khaerul Rizal, Sabtu (17/3).

Saat ditemukan, lanjut Rizal, kondisi tubuh korban sudah membengkak dengan kulit mulai terkelupas. Saat itu juga, jasad korban langsung dievakuasi warga dan Tim SAR  bersama aparat kepolisian setempat ke rumah duka untuk dimakamkan. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, karena menganggap jika kejadian itu adalah musibah. “Korban sudah langsung dimakamkan pihak keluarga karena memang pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan sudah mengikhlaskan kepergian korban,” tambahnya.

Baca Juga :  NU dan Warga Tionghoa Bantu Korban Gempa

Dalam kesempatan itu, pihaknya mengimbau kepada para orang tua yang memiliki anak agar selalu mengawasi anaknya yang sedang bermain. Hal itu agar jangan sampai kejadian itu terulang kembali, mengingat saat ini kondisi cuaca yang sering terjadi hujan yang secara otomatis membuat air di sungai menjadi besar. “Semoga kejadian ini bisa kita ambil pembelajaran agar kedepan kita lebih berhati- hati,” pungkasnya. (met)

Komentar Anda