Bobol ATM, Polisi Tangkap 3 Warga Bulgaria

Pelaku Pasang Skimmer di 10 ATM BRI

Untungnya dari 10 mesin ATM yang dipasang mesin skimmer oleh pelaku, tidak ada yang bisa dibobol. Karena sebelum pelaku melakukan aksinya, sudah diketahui oleh tim patroli    dan langsung dibongkar.  Bahkan ada juga pelaku memasang mesin skimmer jenis baru yang lebih kecil dan sulit dilihat yakni “ruter” kamera yang ukurannya sekecil jarum. “Syukurnya pelaku tidak sempat atau menggandakan pin ATM nasabah. Karena keduluan ditemukan dan dicabut oleh Tim Patroli Bank BRI,” terangnya.

Meski pelaku tidak berhasil membobol di Mesin ATM   BRI, Harsono tidak membantah jika ada nasabahnya yang menjadi korban. Harsono menyebut sebanyak dua orang nasabah yang berasal Ampenan dan 1 orang dari Senggigi menjadi korban pembobolan mesin ATM BRI tersebut. Nasabah asal Ampenan tersebut mengalami kebobolan senilai Rp 60 juta dan nasabah asal Senggigi mengalami kerugian Rp 9 juta. Kedua nasabah itu rekeningnya dibobol tidak melalui mesin ATM  BRI, melainkan saat pengambilan di mesin ATM bank lain. “Untuk dua nasabah yang jadi korban itu langsung  uangnya kita ganti. Mereka jadi korban kena skimmer saat melakukan pengambilan uang di  mesin ATM bank lain, ketika isi uang di Bank BRI  lagi kosong,” jelasnya.

Baca Juga :  Rekening BRI Bobol Diduga Modus Carding

Lebih lanjut Harsono mengatakan, jumlah mesin ATM Bank BRI di wilayah Cabang Mataram yang meliputi Kota Mataram, Lombok Utara dan Lombok Barat sebanyak 116 mesin ATM. Sejak kasus skimmer yang terjadi tahun 2016 lalu, BRI  telah melakukan antisipasi  dengan cara membentuk tim patroli yang melakukan pengecekan fisik mesin ATM setiap hari. Keberadaan tim patroli ini cukup efektif melakukan pengawasan tindakan kejahatan dalam bentuk skimmer oleh pelaku yang tidak bertanggungjawab.

Baca Juga :  Bobol ATM, Warga Bulgaria Ditangkap

Selain itu, untuk menghindari kasus serupa terjadi khususnya bagi nasabah, Harsono mengimbau agar saat melakukan pengambilan uang tunai di mesin ATM agar menutup tombol saat menekan pin. Selain itu, secara rutin untuk melakukan pergantian nomor pin serta sebaiknya melakukan transaksi menggunakan e-banking. Karena transaksi menggunakan e-banking tidak menggunakan kartu ATM. “Nasabah juga perlu lebih aktif mengganti pin kartu ATM secara rutin. Sehingga sulit bisa terdeteksi oleh pelaku kejahatan,” pungkasnya.

Keterlibatan warga negara Bulgaria dalam kasus pembobolan mesin ATM bukan kali ini. Sebelumnya, polisi menangkap Yulle Stevanov Chekalarov setelah melakukan aksi pembobolan mesin ATM di Gili Air dan Batulayar, Lombok Barat. Oleh Pengadilan Negeri (PN)  Mataram, Yulle divonis 1 tahun 4 bulan   penjara Rabu lalu (1/2). (flo/gal/luk)

Komentar Anda
1
2
3