Bobol ATM, Polisi Tangkap 3 Warga Bulgaria

Pelaku Pasang Skimmer di 10 ATM BRI

Bobol ATM BRI, Polisi Tangkap 3 Warga Bulgaria
PEMBOBOL ATM : Kasat Reskrim AKP Kadek Metria (memegang kartu ATM) melakukan introgasi kepada para pelaku (duduk) di ruangan penyidik Polres Lombok Utara, Sabtu lalu (16/9). (Polres KLU for Radar Lombok )

TANJUNG – Keterlibatan jaringan pelaku asal Bulgaria dalam kasus pembobolan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) ternyata benar adanya. Polisi berhasil menangkap  tiga laki-laki warga negara Bulgaria  Velev (44 tahun), Stanco (39 tahun) dan Mitko (43 tahun)   di depan salah satu hotel di  Gili Trawangan Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang sekitar pukul 07.10 Wita, Sabtu  lalu (16/9).  “Pengungkapan kasus pembobolan ATM BRI ini sesuai laporan yang kami terima pada tanggal 2 Agustus lalu,” ungkap Kapolres Lombok Utara melalui Kasat Reskrim AKP Kadek Metria  kemarin.

Polisi sudah melakukan pengintaian selama dua hari setelah  mendapatkan informasi keberadaan pelaku di Gili Trawangan.“Tanpa ada perlawanan, dua pelaku kami amankan ke tempat penginapan untuk melakukan pengembangan pelaku lainnya,” terang mantan Sat Narkoba Polres Lombok Barat ini.

Baca Juga :  Kerugian Nasabah BRI Rp 1,8 Miliar

Sehari sebelum ditangkap, pelaku beraksi di mesin ATM BRI di Gili Trawangan. Pelaku mencongkel mesin ATM dan memasang alat perekam data (skimmer). Para pelaku memiliki tugas-tugas masing. Velev bertugas melakukan pengawasan di luar dan  Stanco bertugas membobol mesin ATM BRI.  “Pada saat  penangkapan itu pelaku akan mengambil kembali rekaman alat yang sudah dipasang pada mesin ATM,” jelasnya.

Baca Juga :  Korban Pembobolan Rekening BRI Bertambah

Setelah meringkus kedua pelaku dan mengamankan barang bukti berupa memori rekaman, dilakukan pengembangan. Polisi berhasil mengamankan satu pelaku lainnya Mitko dan menyita dua alat skimmer, uang sebesar Rp 46.899.000 plus 2 dolar Amerika, satu buah alat pencongkel yang berasal dari besi, tiga buah handphone, satu set kunci elektronik, tiga buah tang, satu buah laptop, tiga buah bola lampu, dan barang bukti identitas lainnya. “Kami sudah berkoordinasi dengan Kedubes Hugaria dan JPU (Jaksa Penuntut Umum),” bebernya.

Komentar Anda
1
2
3