BNN Siap Ciptakan Lingkungan Bebas Narkoba

SOSIALISASI : Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Mataram Heri Sutowo saat menyampaikan dampak Narkoba di hadapan perwakilan swasta di Kota Mataram kemarin (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM-Angka penyalahgunaan Narkoba di  Kota Mataram fluktuatif. Bahkan di tahun 2014 angkanya menunjukkan peningkatan sehingga hal ini menjadi keprihatinan banyak pihak.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mataram Drs.H. Nur Rachmat, Apt menyatakan bahwa dalam penanganan Narkoba antara upaya demand reduction ataupun supply reduction harus berjalan seimbang. “ Para penyalahguna atau pemakai pada hakekatnya adalah korban yang harus segera mendapatkan upaya rehabilitasi untuk dipulihkan dari penyalahgunanya. Namun untuk pengedar atau bandar diberikan hukuman mati,” ungkapnya kemarin.

Lebih lanjut disampaikan, dalam menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari Narkoba, harus ada peran bersama demi menyelamatkan diri, keluarga dan generasi bangsa ini. “ BNN Kota Mataram siap datang ke perusahaan-perusahaan untuk memberikan sosialisasi terkait bahaya Narkoba agar para pekerja tau tentang bahaya Narkoba, paham dan pada akhirnya mereka imun terhadap penyalahgunaan Narkoba,” tegasnya.

Baca Juga :  BNN Gelar Raker Anti Narkoba

Salah satu pekerja menyatakan siap mendukung program lingkungan kerja yang bebas Narkoba.

Sementara itu Kasi Pemberdayaan masyarakat BNN Kota Mataram Heri Sutowo M.kes menambahkan, saat ini Indonesia dalam darurat Narkoba. Ada 33 orang mati sia-sia karena Narkoba setiap hari. Dimana saat ini 1,5 persen penduduk NTB diperkirakan mengkonsumsi Narkoba baik dalam coba pakai, teratur pakai atau sudah kecanduan angka tersebut bila ditarik di Kota Mataram diperkirakan ada kurang lebih 6.000 orang yang terjerat narkoba dimana 50 persen diantaranya terjadi di kalangan pekerja.

Baca Juga :  BNNP Akui Kekurangan Rumah Rehabilitasi

Oleh karenanya para pekerja menjadi sasaran program P4GN dalam rangka menciptakan lingkungan yang bersih dari penyalahgunaan Narkoba yang dimulai dari sendiri dan keluarga. Partisipasi bersama sangat dibutuhkan.(dir/Adv)

Komentar Anda