MATARAM—Pelayanan birokrasi di Kota Mataram diharuskan bersih tanpa adanya pungutan liar. Ini mengemuka dalam sosialisasi sapu bersih pungutan liar (saber pungli), Kamis (30/10), kemarin.
Sosialisasi ini diikuti sekitar 250 peserta dari unsur berbeda. Peserta didominasi dari unsur ASN Kota Mataram, juru parkir (jukir) dan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI). Selain itu, ada juga unsure lainnya.
Ketua tim Saber Pungli Kota Mataram, Kompol Setya Wijatono mengatakan, sosialisasi saber pungli penting dilaksanakan. Ini tak lain sebagai upaya masyarakat menambah pengetahuan. Yakni berkaitan tentang upaya yang dilakukan untuk mencegah pungli.
‘’Jadi kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk menambah wawasan masayarakat,’’ ujarnya.
Kondisi saat ini, jelasnya, pemerintah dihadapkan dengan pisau bermata dua. Dimana saber pungli bertugas memantau, tapi di sisi lainnya pungli masih terjadi di lembaga yang menangani pelayanan. Praktis hal ini bisa meresahkan masyarakat.
“Beruntung sudah dikeluarkan peraturan presiden (Perpres) dan ditindaklanjuti,’’ katanya.
Menurutnya, ada kekuatan yang sangat besar untuk memberantas berbagai praktek pungli di sektor pelayanan publik. Hal ini tentunya patut mendapat apresiasi dari pemerintah dan masyarakat. Karena selain meningkatkan rasa aman dan nyaman, juga bisa mencegah ekonomi berbiaya tinggi.
‘’Serta bisa meningkatkan ekspektasi masyarakat kepada masyarakat,’’ ungkapnya.
Ia berharap dengan sosialisasi tersebut tujuan pemberantasan pungli bisa tewujud. Seperti, menghilangkan praktek pungli yang dilakukan oleh aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik.
Selain itu, sosialisasi ini berimbas pada perubahan mindset aparatur negara dalam pelayanan masyarakat dengan prinsip zero pungli. Namun tetap mengutamakan pelayanan prima.
Berikutnya, terbangunnya sikap tegas dan kesadaran masyarakat untuk menolak pungli dan mematuhi aturan yang berlaku. ‘’Tentunya itulah tujuan kita melaksanakan sosialisasi untuk mencapai sasaran zero pungli,’’ terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh bersyukur sosialisasi lengkap dihadiri oleh pejabat Kota Mataram. Tujuan saber pungli disebutnya sudah jelas. Bahkan sejak beberapa tahun lalu sudah mulai dilakukan upaya dan ikhtiar.
‘’Kita sudah menyusun 8 roadmap wilayah. Termasuk dengan merubah mindset pejabat Kota Mataram,’’ katanya.
Meski demikian, tidak satupun negara yang bebas pungli dan korupsi. Tapi seluruh negara demam semangat yang sama dan berniat menghapus pungli serta korupsi. Semangat itu disebutnya juga ada di Kota Mataram.
Ahyar juga mengatakan, pihaknya tetap berupaya menjadikan Kota Mataram bebas pungli dan korupsi. Hal itu dengan melakukan beberapa kegiatan. Seperti pelayanan struktur pemerintah dan penyederhanaan sistem birokrasi. Selain itu, pihaknya juga akan memangkas alur pelayanan.
‘’Tapi tentu kembali lagi pada niat dan mindset kita. Saya dari awal sudah berusaha jauh sebelumnya. Kepada pejabat terus kita semangati. Agar memberikan pelayanan yang maksimal melalui upaya bersungguh-sunggu menahan nafsu untuk melakukan pungli,’’ terangnya.
Dalam kesempatan itu, dilakukan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber. Bertindak sebagai narasumber antara lain, Kapolres Mataram dan Kajari Mataram. (gal)