Biro Travel Mulai Terima Pembatalan Pesanan

Banyak wisatawan yang membatalkan kunjungan ke Lombok akibat pandemi Covid-19.(ist)

MATARAM – Pelaku usaha biro travel perjalanan mulai merasakan dampak akibat kebijakan pemerintah pusat yang mulai menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa – Bali mulai 3 -20 Juli 2021. Biro travel perjalanan semakin menjerit, dengan banyaknya calon wisatawan yang akan berkunjung ke Lombok terpaksa membatalkan pesanan mereka. Bahkan, pembatalan kunjungan ke Lombok lebih dari 75 persen. Pembatalan ini dilakukan lantaran banyak persyaratan harus dipenuhi masyarakat untuk bisa bepergian.

Ketua DPD Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) NTB Dewantoro Umbu Joka mengaku dampak dari dilakukannya pengetatan di Bali dan Jawa saat ini, karena pasar wisatawan NTB lebih banyak di kedua pulau tersebut, yakni Jawa-Bali. Bahkan sulit untuk menyasar daerah lainnya, karena belum ada penerbangan langsung dari Lombok ke beberapa daerah lainnya.

“Sangat banyak yang membatalkan kunjunga diangka 75 persen. Itu dari jumlah orang melakukan perjalan ke Lombok,” kata Dewantoro Umbu Joka.

Baca Juga :  Jumlah Perusahaan Berkurang, Target Tembakau Petani Terserap Turun

Pembatalan tersebut cukup banyak jumlahnya. Hanya saja jika dibandingkan dengan kunjungan sebelum pandemi Covid-19, jumlah yang membatalkan ini tidak terlalu banyak. Tetapi memang selama pandemi Covid-19 ini, pemesanan tiket untuk kunjungan ke Lombok, tidak sebanyak  tahun sebelum pandemi Covid-19.

“Rata-rata pintu masuknya kita itu dari Jawa dan Bali,” ucapnya.

Pada masa penerapan PPKM darurat yang sekarang ini diberlakukan di Bali dan Jawa menjadi kesempatan untuk berbenah pariwisata NTB. Bahkan merubah target pasar pariwisata ke daerah lain. Menurut Umbu hal tersebut sulit dilakukan, karena penerbangan langsung dari Lombok ke daerah lain atau sebaliknya belum ada.

Untuk wisatawan dari luar diperkirakan tidak ada sama sekali, kecuali untuk tugas negara dan lainnya, karena orang masih takut melakukan perjalanan ke luar dearah di tengah tingginya kasus pandemi Covid-19. Apalagi kasusnya semakin melonjak sekarang ini. Bahkan sebelum terjadi lonjakan saja sudah ada dampak dirasakan.

Baca Juga :  BI NTB Layani Penukaran Uang Pecahan Kecil di Taman Sangkareang

“Mudah-mudahan kalau ada direct flight dari daerah selain Jawa Bali bisa saja bergerak,” terangnya.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB jumlah penumpang yang datang melalui angkutan laut pada Mei 2021 turun sebesar 9,88 persen dibandingkan April 2021. Sedangkan jumlah penumpang berangkat naik sebesar 27,08 persen.

“Kalau penumpang yang datang melalui penerbangan domestik pada Mei 2021 sebanyak 49.915 orang, turun sebesar 19,52 persen dibanding April 2021. Tidak ada penumpang datang melalui penerbangan internasional pada Mei 2021, sehingga turun 100 persen dibanding bulan sebelumnya,” ujar Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS NTB, Muhammad Saphoan.

Untuk jumlah penumpang berangkat pada Mei 2021 melalui penerbangan domestik 45.469 orang, turun sebesar 4,4 persendibandingkan April 2021. Di mana tidak ada penumpang berangkat melalui penerbangan internasional pada Mei 2021 atau mengalami penurunan sebesar 100 persen. (dev)

Komentar Anda