Bima Bukan Zona Merah!

Muhammad Yunus
Muhammad Yunus (Sadam/Radar Tambora)

KOTA BIMA – Direktur Rumah Cita Bima, Muhammad Yunus mengaku untuk menepis stigma Bima sebagai daerah zona merah dibutukan gerakan kolektif. Semua pihak harus mau bertindak dan berbuat untuk menjaga stabilitas di Bima. ”Menghapus stigma ini tidak cukup peran pemerintah. Tapi semua pihak melakukan gerakan secara kolektif,” katanya usai menyampaikan kata pengantar dalam dialog publik yang bertema Damai Bima untuk Indonesia di aula SMKN 3, Kota Bima, Rabu kemarin (27/9).

Baca Juga :  Bank NTB Semakin Manjakan Nasabah Setia

Menurutnya, tindakan kekerasan mengarah ke radikalisme dan terorisme, kerap kali dikaitkan dengan Bima. Padahal hal itu belum tentu terjadi dan ada di Bima. ”Harus bisa dibuktikan dengan beragam pendekatan yang ilmiah. Data-data yang valid, agar mengetahui apakah sengaja dilakukan atau grand desain atau terjadi begitu saja,” ujarnya.

Karena itu sambung dia, Rumah Cita Bima menggelar diskusi agar mencari akar masalahnya. Sehingga bisa mendapatkan solusi yang konstruktif agar Bima tetap aman tanpa ditakuti dengan stigma yang menakutkan. ”Mari kita tunjukkan bahwa Bima itu aman dan nyaman. Bukan sarang teroris atau daerah rawan konflik,” pungkasnya.

Baca Juga :  BPAP NTB Gelar Lomba Mewarnai

Diskusi ini dihadiri, Ketua FUI Bima, Ustad Asikin Lc, Kemenag Kabupaten Bima, Syech Fathurahman serta perwakilan Polres Bima Kota sebagai pemateri. Dan dihadiri mahasiswa, pemuda dan masyarakat umum. (dam)

Komentar Anda