BIL Buka-Tutup, Pariwisata NTB Terancam

BIL Buka-Tutup , Pariwisata NTB Terancam
MENUNGGU : Penumpang masih menunggu keberangkatan di Bandara Internasional Lombok (BIL), Selasa kemarin (28/11). (Ali Ma’shum/Radar Lombok)

MATARAM – Bandara Internasional Lombok (BIL) telah kembali dibuka. Namun tidak menutup kemungkinan akan ditutup jika aktivitas letusan Gunung Agung, Bali semakin meningkat dan berdampak pada penerbangan.

Kondisi tersebut  membuat pariwisata NTB terancam tidak stabil. Ketua Persatuan Hotel Indonesia (PHRI) Provinsi NTB, HL Abdul Hadi Faisal mengungkapkan, banyak  orang yang akan datang ke Lombok terpaksa batal  akibat ditutupnya BIL. “Ada belasan kegiatan tertunda, Wapres juga sudah dijadwalkan datang buka acara kesini. Tapi mau gimana lagi, tidakbisa terbang ke BIL,” terangnya usai menghadiri acara festival Desa Benderang Informasi Publik (DBIP), Selasa kemarin (28/11).

Baca Juga :  Ponpes AL-Muslimun NW Tegal Tampung Anak Pengungsi Gunung Agung

Menurut Hadi, dampak ditutupnya BIL akan membuat banyak aspek kacau balau di sektor pariwisata.  Bukan hanya wisatawan yang akan datang terganggu, namun wisatawan yang akan kembali  juga harus bersabar. Hal itu tentunya berdampak pada dunia perhotelan di NTB.

Selain gagalnya kedatangan Wapres Jusuf Kalla, acara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang telah direncanakan juga batal dilaksanakan. Ada juga  20 orang wartawan Korea Selatan tertunda menuju Lombok akibat penutupan BIL.

Hadi berharap kondisi seperti ini bisa segera terlewati. Apalagi saat ini okupansi hotel atau tingkat hunian juga sedang musim sepi. “Jangan sampai melewati 3 hari, kita sudah punya pengalaman waktu erupsi gunung Baru Jari,” katanya.

Disampaikan, okupansi hotel saat ini rata-rata 65 persen. Meskipun masih ada yang mencapai 90 persen, terutama hotel-hotel di kota. Namun ada pula yang okupansinya hanya 45 persen. “Pengaruh Gunung Agung ini yang kita khawatirkan,” ujar Hadi.

Hal yang menjadi perhatiannya juga yaitu wisatawan yang tidak bisa kembali ke kampung halamannya. Sebagai bentuk rasa tanggungjawab, pihaknya memberlakukan diskon harga sewa kamar hingga 50 persen.

Baca Juga :  Gunung Agung Meletus, Pengungsi Asal Bali Mulai Berdatangan

Menurut Hadi, langkah tersebut harus diambil untuk membuat wisatawan yang telah berkunjung ke Lombok tetap merasa nyaman. Mengingat, banyak wisatawan yang harus menambah waktu menginap di hotel karena BIL ditutup. “Untuk meringankan biaya mereka, makanya kita berikan diskon,” katanya.

PHRI sendiri menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing hotel untuk mekanisme diskon. Meskipun begitu, para pemilik hotel telah sepakat untuk memberlakukan kebijakan diskon tersebut untuk segera diterapkan. PHRI juga menyediakan fasilitas transportasi gratis bagi wisatawan yang terdampak erupsi gunung Agung. “Mereka sudah batal balik, masa kita mau beratkan lagi,” tandasnya.

Terpisah, General Manager PT Angkasa Pura I BIL, I Gusti Ngurah Ardita menyampaikan, saat ini BIL telah dibuka kembali. Pembukaan pelayanan penerbangan berdasarkan sesuai NOTAM nomor B8926/17 NOTAMC B8909/17.

Dalam rakor tersebut, Lombok berada di luar plot peta paparan abu vulkanik.Secara  rutin setiap satu jam pihaknya  melakukan pengetesan (paper test) di areal bandara dan dilakukan oleh BMKG, AP I serta Airnav.  Hal itulah yang membuat BIL bisa dibuka kembali. “Berdasarkan rapat di EOC BIL setelah mendengar paparan soal data Meteorologi, diputuskan bandara BIL dibuka kembali sejak jam 06.00 Wita. Sepanjang Lombok tidak berada di area terdampak, BIL akan tetap normal,” terangnya.

Baca Juga :  Sebagian Pengungsi Erupsi Gunung Agung Ingin Balik Kampung

Meski BIL dibuka kembali, tidak semua maskapai penerbangan beroperasi.  Garuda Indonesia disebutnya sudah menyatakan 11 penerbangan (Fligth) yang dimiliki tidak beroperasi atau dicancel. ‘’ Kalau Garuda dari hasil rapat pagi sudah menyatakan 11 Flight dicancel untuk hari ini (kemarin). Nanti kita lihat pertengahan siang nanti apakah evaluasi dari pihak Garuda,’’jelasnya.

Sedangkan maskapai lainnya kata dia memutuskan untuk tetap beroperasi. Seperti Silk Air akan tetap mendatangkan pesawat yang dimiliki ke BIL. ‘’ Beberapa maskpakai tetap memutuskan beberapa pesawatnya akan didatangkan ke BIL,’’ jelasnya.

Dari data pihaknya, ada sekitar 31 penerbangan yang dibatalkan dari total 106 penerbangan yang masuk dalam jadwal dari semua maskapai yang ada. Hanya saja pembatalan peberbangan tersebut tergantung kepada pihak maskapai masing- masing. “Yang paling banyak flight Lombok-Denpasar. Karena memang Bandara Ngurah Rai Bali ditutup. Tapi kalau penerbangan yang lain sudah mulai normal meskipun ada yang sebagian masih melakukan penundaan,”tambahnya.

Pada hari pertama penutupan BIL Minggu lalu (26/11), setidaknya ada sekitar 51 penerbangan yang dibatalkan. Dimana jumlah tersebut bisa berkurang menjadi 47 penerbangan pada penutupan hari kedua  Senin lalu (27/11). “Perlahan sudah mulai berkurang untuk penundaan penerbangan dan kedepan kami tetap melakukan pemantauan,”tambahnya.

Baca Juga :  Erupsi Gunung Agung, Pemkab Lobar Dirikan Tenda Darurat di Batulayar

Sementara itu, Kapolda NTB Brigjen Pol Firli melakukan pengecekan di BIL untuk melihat langsung aktivitas penerbangan yang sempat ditutup paska letusan Gunung Agung.” Saya ini ingin memastikan bagaimana sesungguhnya keadaan di BIL,’’ ujarnya.

Setelah mendapatkan laporan dan penjelasan dari pihak bandara, Firli memastikan bahwa BIL telah dibuka kembali. Namun, situasi tersebut menurutnya bisa  berubah dan tergantung dengan perkembangan situasi yang ada. ‘’ Ini mirip dengan situasi lalu lintas. Ada buka dan tutupnya. Tapi yang paling penting dari itu semua adalah faktor keselamatan,’’ katanya.

Ia lantas meminta kepada pihak PT Angkasa Pura untuk mendistribusikan informasi yang baik kepada masyarakat. Kepolisian dan   lainnya hadir  tujuannya untuk keselamatan penumpang. ‘’ Saya harap dan mengimbau masyarakat agar tetap tenang. Silahkan memilih apakah tetap ingin terbang. Karena maskapai yang memutuskan untuk melakukan penerbangan juga ada. Misalnya, Batik Air tetap terbang. Lion air juga, Silk Air dan Wings Air juga tetap terbang . Ada juga maskapai yang memutuskan untuk meninjau apakah akan tetap terbang atau tidak. Itu nanti tergantung dari kesiapan maskapainya,’’ terangnya.

Dari pantauan koran ini, masih banyak penumpang yang memiilih untuk tidak meninggalkan bandara. Beberapa diantaranya malah sampai tidur di lantai bandara. Salah satu penumpang yaitu Sandra mengaku dirinya tidak jelas akan diberangkatkan  apa tidak.  Padahal jadwal keberangkatannya hari Senin lalu (27/11).

Akibat jadwal pemberangkatan yang belum jelas itu, biaya yang dikeluarkannya menjadi membengkak. ‘’ Otomatis membengkak. Pihak maskapai juga  tidak menyediakan shutle bus untuk ke hotel. Belum lagi biaya makan dan sebagainya,’’ ujarnya.

Di pelabuhan Lembar, terjadi peningkatan penyeberangan dampak letusan Gunung Agung. Lonjakan penumpang juga diakibatkan pembatalan penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali dan BIL. ”  Trennya sudah meningkat sampai 91  persen diatas rata-rata tanggal 26 November kemarin. Kalau jumlahnya itu mencapai 1800 penumpang,”Ujar General Manager (GM) ASDP Lembar Yanus Lentanga saat mendampingi pengecekan yang dilakukan Kapolda NTB di Lembar.

Baca Juga :  KLU Siap Tampung Korban Erupsi Gunung Agung

Hal tersebut menunjukkan aktivitas transportasi meningkat. Para penumpang tersebut juga tidak menutup kemungkinan kata dia adalah pengungsi dari Bali. ” Mungkin termasuk juga yang mengungsi,” katanya.

Terhadap para pengungsi ini, pihak ASDP Lembar menyiapkan beberapa pelayanan. Diantaranya mendirikan posko kesehatan dan posko pelayanan lainnya.” Semua unsur pemerintah sudah mempersiapkan diri disini. Termasuk mendirikan posko-posko itu,” bebernya.(zwr/gal/cr-met)

Komentar Anda