
GIRI MENANG – Dibangun dengan anggaran besar, fasilitas pendukung di kawasan wisata Gunung Sasak di Desa Kuripan Kecamatan Kuripan terbangkali tak terurus. Fasilitas berupa gazebo dan tama bermain di areal ini dibangun tahun 2017 dan diresmikan tahun 2018. Anggaran pembangunan saat itu Rp 1,6 miliar.
Pantauan Radar Lombok kemarin, destinasi wisata ini tidak terurus. Rumput liar tumbuh di sana-sini. Sementara fasilitas seperti tangga dan gardu padang rusak. Gunung Sasak sendiri merupakan kawasan wisata yang sudah ada sejak tahun 80-an. Dulu tempat ini diresmikan oleh Wakil Presiden RI Umar Wirahadikusumah saat Pekan Penghijauan Nasional ke-24 tahun 1984. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti.
Prihatin dengan kondisi ini, Pemerintah Desa Kuripan berencana melakukan pemugaran atau renovasi gazebo. “ Sudah kita rencanakan, tahun ini akan kita renovasi gazebo-nya,” kata Kades Kuripan Hasbi.
Ia menyayangkan kondisi fasilitas wisata di Gunung Sasak dibiarkan terbengkalai. Pemerintah desa menangkap ada potensi yang bisa dikembangkan dari keberadaan wisata Gunung Sasak ini. “Kasihan juga kalau tidak perhatikan. Tahun ini sudah kita anggarkan,” tegasnya.
Selain mempersiapkan anggaran dari Dana Desa (DD), pihaknya juga akan meminta Pemerintah Provinsi NTB membantu.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat HM. Fajar Taufik mengatakan, untuk penanganan destinasi wisata Gunung Sasak, tim akan turun untuk melakukan survei. Setelah survei nanti akan ditindaklanjuti dengan pengusulan pemugaran ke Kemenpar Ekraf agar mendapatkan Dana Alokasi Khusus ( DAK).” Tim akan survei, setelah itu kita usulkan melalui DAK Fisik 2024 ke Kemenpar Ekraf RI,” ungkapnya.(ami)