BI NTB Latih Petani Membuat Olahan Cabai

BI NTB Latih Petani Membuat Olahan Cabai
OLAHAN CABAI: Sejumlah anggota Kelompok Wanita Tani asal Desa Lendang Nangka, Kabupaten Lombok Timur, ketika mengikuti pelatihan mengolah cabai menjadi produk olahan yang digelar BI NTB, Kamis (20/4). (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

LOTIM—Selain kembali memberikan pelatihan produk turunan kain tenun kepada kelompok usaha tenun di Desa Pringgasela, Lombok Timur (Lotim), Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB juga menggelar pelatihan pengolahan produk turunan cabai kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) yang tergabung dalam kelompok binaan usaha cabai BI di Kabupaten Lotim.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, hingga Kamis kemarin (20/4) tersebut, diikuti lebih dari 21 Ibu-ibu yang tergabung dalam KWT, untuk mengolah cabai menjadi produk turunan olahan dalam kemasan.

Sehingga ketika terjadi panen raya yang berdampak pada turunnya harga cabai, maka ibu-ibu KWT dapat mengolah cabai tersebut, dan menjual dalam bentuk kemasan, dengan harga jual tidak mengalami penurunan atau stabil.

Baca Juga :  BI Siapkan Rp 2,9 Triliun Uang Pecahan Kecil

Hal ini diharapkan dapat mempertahankan nilai jual atau nilai tambah bagi petani cabai. “Pelatihan bagi kaum perempuan untuk pengolahan cabai ini bisa memberikan nilai tambah bagi petani ketika harga cabai turun,” ungkap Kepala Perwakilan BI NTB Provinsi NTB, Prijono.

Prijono mengatakan, pelatihan bagi kaum perempuan yang tergabung dalam kelompok tani ini adalah salah satu upaya untuk memberikan pemahanan kepada peserta untuk membuat produk turunan secara mandiri. “Kedepan kelompok tani bisa mengolah cabai secara mandiri. Jadi produk olahannya bernilai ekonomi,” kata Prijjono.

Sementara untuk pelatihan produk turunan tenun, merupakan pelatihan tahap ke-2 sebagai lanjutan dari tahap sebelumnya. “Tujuan diberikannya pelatihan tersebut adalah untuk lebih meningkatkan kemampuan kelompok dalam membuat produk turunan tenun,” kata Prijono.

Baca Juga :  UUS Bank NTB Raih Penghargaan Bisnis Syariah Terbaik Nasional

Pada tahap pertama, kelompok diberikan bahan tenun yang telah dipotong- potong, dan mereka diajarkan bagaimana cara menjahit produk turunan tenun seperti tas dan lainnya.

Sedangkan pada tahap kedua ini, peserta diminta untuk menyiapkan bahan sendiri, memotong sendiri, menggambar sendiri sketsa produk, hingga menghasilkan produk turunan. “Kedepan diharapkan pemasaran produk turunan tenun bisa lebih banyak dihasilkan oleh kelompok dengan beragam produk hasil karya kelompok sendiri,” harapnya. (luk)

Komentar Anda