SELONG – Badan Gizi Nasional (BGN) RI bersama anggota Komisi IX DPR RI memberikan sosiasliasi program makanan bergizi gratis (MBG) kepadda ratusan masyarakat di Desa Aikmel Utara, Senin (12/5). MBG merupakan program Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak dan ibu, serta mengurangi angka stunting dan malnutrisi.
Pertemuan sosiasliasi MBG tersebut juga dihadiri 14 kepala desa yang adda di Kecamatan Aikmel dan dihadiri anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar, Sekretaris Deputi Promosi dan Kerja sama Lalu Muhammad Iwan Mahardan, Camat Aikmel Saifuddin Zuhri, Anggota DPRD NTB Hulaemi dan Anggota DPRD NTB Budi Normala.
Anggota Komisi IX DPR RI, Muazzim Akbar, menegaskan bahwa MBG merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Program ini adalah langkah nyata untuk mencetak generasi sehat, bebas stunting, dan produktif. Namun keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi seluruh elemen pemerintah, dari pusat hingga desa,” ujar Muazzim Akbar.
Muazzim mengungkapkan bahwa akan segera dibentuk “Koperasi Desa Merah Putih” dengan alokasi dana sebesar Rp5 miliar per koperasi, yang akan menjual kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terjangkau. Selain itu, BUMDes juga diinstruksikan oleh Kementerian Desa agar mengalokasikan 20% dari anggaran mereka untuk mendukung MBG.
Camat Aikmel, Saifuddin Zuhri memberikan apresiasi kepada Muazzim Akbar, selaku Anggota DPR RI Komisi IX dan Lalu Muhammad Iwan, selaku Sekretaris Deputi Prokerma BGN atas inisiasi program yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Mayoritas warga Aikmel adalah petani dan pedagang. Wilayah kami memiliki potensi sumber daya air yang melimpah untuk irigasi, namun masih banyak area yang belum tergarap maksimal karena keterbatasan infrastruktur dan SDM,” ujar Camat Saifuddin.
Ia menambahkan bahwa ia telah menginstruksikan seluruh kepala desa untuk mendukung program MBG dengan memanfaatkan peran strategis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Sementara itu, Sekretaris Deputi Prokerma BGN Lalu Muhammad Iwan menjelaskan visi dan misi BGN dalam mengatasi permasalahan gizi dan stunting yang masih mencatat angka nasional sebesar 21,23%.
“Stunting bukan hanya masalah pertumbuhan fisik, tapi juga hambatan dalam perkembangan kognitif anak. Ini tantangan besar bagi kita semua,” ujarnya.
Ia menyampaikan secara rinci bagaimana masyarakat dapat menjadi mitra BGN dalam pendirian Satuan Produksi Pangan Gizi (SPPG), mulai dari persyaratan lahan, bangunan, yayasan, catering, hingga peralatan dan SDM. Saat ini, di Provinsi NTB sudah berdiri 30 SPPG, termasuk lima di Lombok Timur.
Kepala Desa Toya Hanah menyampaikan peran kepala desa dalam mendukung MBG sangat krusial, termasuk menyediakan lahan melalui skema pinjam pakai serta mengorganisir relawan desa untuk mendukung operasional SPPG.
“Dengan terlaksananya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dan pemangku kepentingan di Kecamatan Aikmel semakin siap berkontribusi aktif dalam menyukseskan program MBG, sehingga upaya menekan angka stunting dapat berjalan optimal,” tutup Hanah. (luk)