JAKARTA – Ketua DPD RI, Sultan B Najamuddin melakukan pertemuan diplomatik bersama Utusan Pemerintahan Federal Rusia Senator Ilyas Umakhanov, di Fairmont Hotel Jakarta.
Sebelum memulai pembicaraan yang intensif dan hangat tersebut, Sultan menyampaikan selamat datang kepada Senator Ilyas dan rombongan ke Indonesia dalam rangka menghadiri seremonial pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka.
‘’Pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto menghadirkan energi positif bagi masa depan diplomasi Indonesia. Kami memanfaatkan kehadiran utusan negara-negara sahabat untuk membicarakan peningkatan kualitas kerjasama bilateral secara informal,’’ kata Sultan melalui keterangan resminya, Sabtu (19/10/2024).
‘’Kami memiliki komitmen diplomatik yang kuat untuk membangun kolaborasi bersama negara-negara sahabat. Kami ingin kerja sama strategis dengan Rusia di sektor pertahanan, energi hingga pertanian terus ditingkatkan dan perkuat,’’ sambung Sultan.
Ketua DPD RI ke-6 ini berharap pada Pemerintah Rusia bersedia melakukan alih teknologi bidang pertahanan, khususnya pengembangan kapal selam. Karena sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kita membutuhkan banyak kapal selam untuk meningkatkan kapasitas pertahanan laut dan menjaga kekayaan laut Indonesia.
‘’Rusia negara penghasil gandum nomor satu dunia, sebaliknya Indonesia menjadi salah satu negara pengimpor gandum terbesar dunia. Hal ini dikarenakan Rusia memiliki kelebihan dalam hal sistem teknologi di bidang pertanian,’’ jelasnya.
Selain teknologi pertanian, kata Sultan, Indonesia juga membutuhkan dukungan Rusia dalam pengembangan energi baru terbarukan.
Sementara itu, Utusan Pemerintahan Federal Rusia Senator Ilyas Umakhanov mengucapkan selamat atas terpilihnya Sultan B Najamudin sebagai Ketua DPD RI. Dan selamat atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih periode 2024–2029, Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka.
‘’Semoga Tuhan yang Maha Kuasa memberikan kemakmuran dan kesejahteraan kepada bangsa Indonesia,’’ harap Utusan Khusus Pemerintah Rusia di Kawasan Asia dan Afrika itu.(rl)