Bersinergi Mewujudkan Halal Industrial Park di NTB

ROADSHOW SINERGITAS INDUSTRIALISASI BERSAMA KABUPATEN/KOTA DI NTB

Disperin Sumbawa
TALKSHOW : Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, Bupati Kabupaten Sumbawa H Mahmud Abdullah, Ketua Dekranasda NTB Hj Niken Zulkieflimansyah, Kepala Disperin NTB Nuryanti bersama peserta talkshow industrialisasi di Kabupaten Sumbawa.

SUMBAWA – Dinas Perindustrian Provinsi NTB gencar memasyarakatkan program industrialisasi yang menjadi program unggulan Gubernur dan Waki Gubernur NTB H Zulkieflimansyah – Hj Siti Rohmi Djalilah pada periode 2018 – 2023. Sejumlah daerah di NTB didatangi untuk melakukan roadshow dan talshow yang dihadiri langsung oleh Gubernur NTB H Zulkieflimansyah.

Gubernur dan rombongan melakukan roadshow di Kabupaten Sumbawa dengan mengangkat tema ‘Inovasi Halal dan Baik dalam mendukung percepatan pembentukan ekosistem Industri Halal’ yang berlokasi di Kantor Bupati Sumbawa, Jumat (5/8/2022).

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah mengapresiasi Dinas Perindustrian yang kini memulai untuk fokus pada industrialisasi. Presiden RI Joko Widodo sudah menginstruksikan untuk beli dan gunakan produk lokal. Menurut Gubernur Zul jika itu merupakan sinyal industrialisasi, sehingga OPD di tingkat NTB maupun di Pemkab diharapkan untuk menggunakan produk – produk lokal, agar tidak hanya sebatas retorika saja.

“Diskoperindag Kabupaten Sumbawa hendaknya proaktif dalam mempromosikan dan mencari pasar di luar daerah untuk produk produk yang dihasilkan oleh IKM lokal,” kata Gubernur Zul.

Gubernur Zul berharap kawasan Industri halal jangan hanya sekedar slogan dan hanya berisi makanan, tetapi tidak ada peningkatan pada industrialisasi itu seperti klaster Bank NTB Syariah dan proses – proses lainnya.

“Industrialisasi ini betul betul difikirkan dalam jangka panjang, terutama memanfaatkan  sumber daya yang tersedia di Sumbawa,” katanya.

Gubernur Zul menyebut industrialisasi adalah pendalaman struktur, industrialisasi adalah keberanian mengolah produk bahan baku lokal menjadi bahan yang memiliki nilai tambah lebih tinggi sesuai dengan teori ekonomi. Mengolah produk akan menyediakan kesempatan tenaga kerja baru, sehingga pengangguran terselubung bisa diserap dan akan menghasilkan industri turunan yang lebih banyak. Industrialisasi tidak sembarang industrialisasi, tapi ada teori dan prioritasnya.

“Pilihan industri itu penting. Sumbawa pada tahap awal pilih satu industri tertentu, konsentrasi full, tapi industri itu akan memancing ekosistem yang lebih besar dan ada kesadaran untuk upgrading kapasitas manusia,” jelasnya.

Baca Juga :  Disperin Ajak OJK dan BEI Bersinergi Mendukung Industri Halal NTB

Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB Nuryanti menyampaikan bahwa pada tahun 2020 Gubernur NTB begitu semangat memperjuangkan JPS Gemilang, dan tahun 2022 ini ruang itu dibuka untuk E-Katalog Daerah. Rangkaian kegiatan roadshow ini juga memberikan pesan kepada pelaku usaha dan masyarakat, bahwa belanja-belanja produk lokal kini sudah tersedia di E-Katalog, baik oleh pemerintah daerah, BUMN, maupun pihak lainnya. Untuk itu administrasi dan standarisasi juga diperkenalkan pada forum hari ini. Karena itu, Yanti berharap sinergitas antar stakeholder, karena industrialisasi tidak bisa lepas daripada ekosistem dan kerjasama.

“Untuk itu Bapak Gubernur dan Bapak Bupati mohon dukungannya lebih lanjut pada kegiatan ini, agar ekosistem industri dapat terbentuk di Sumbawa dan  NTB,”  harapnya.

Yanti juga juga mengapresiasi capaian Kabupaten Sumbawa dalam inovasi di Kemenpan RB.  Prestasi inovasi itu merupakan sebuah kebanggaan Kabupaten Sumbawa terkait inovasi halal, baik di tingkat nasional masuk nominasi 25 besar. Sehingga Pemkab Sumbawa pun memilih Halal dan baik sebagai tema untuk rangkaian roadshow Gubernur NTB dalam program industrialisasi.

Menurut Yanti, tema tersebut selaras dengan prestasi Kabupaten Sumbawa yang melakukan Inovasi Halal dan Baik dan masuk Top 25 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2022, dalam kategori pelayanan publik yang inklusif dan berkeadilan yang diadakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB)  RI beberapa waktu lalu. 

“Hal ini berkesinambungan dengan salah satu program Dinas Perindustrian Provinsi NTB yakni,  NTB Halal Industrial Park,” terangnya.

Dalam pelaksanaan roadshow dan talkshow di Kabupaten Sumbawa, Kepala Pusat Pemberdyaan Industri Halal(PPIH) Kemenperin RI Junadi Marki hadir secara virtual menyampaikan ada kebijakan di Kementerian Perindustrian terkait kawasan industri halal. Sebenarnya, Indonesia punya potensi dengan konsumen halal terbesar di dunia,  kemudian ada tantangan untuk meningkatkan kontribusi. Indonesia masih peringkat 9 untuk eksportir ke negara – negara OKI, dan sudha mulai juga ada konsen terhadap Islamic Finance.

Baca Juga :  5 Tahun Industrialisasi Zul - Rohmi, Sukses !

“Kita harus m sama -sama menyamakan langkah untuk mengisi peluang tadi. Di ranking dunia nomor 4 setelah Malaysia, kita memiliki peluang besar untuk bermain di industri halal, Islamic Finance nomor 4, halal food nomor dua,” bebernya.

Oleh karena itu, lanjutnya, sesuai arahan dari Kementerian Perindustrian sudah semestinya perlu mandiri dan berdaulat, mengutamakan sumber daya lokal dan tidak bergantung pada import. Perlu juga industri mandiri dan berdaya saing, tidak cukup hanya halal saja, tetapi secara kualitas.

“Industri Halal merupakan industri yang membawa rahmat bagi sebagian alam bukan industri yang kapitalis yang kemudian  dia bisa membunuh industri – industri kecil di sekitarnya,” kata Junaidi.

Sementaran itu, Bupati Sumbawa H Mahmud Abdullah menyampaikan bahwa halal dan Baik merupakan terjemahan dari Halalan Thoyyiban. Karena itu, Kabupaten Sumbawa mencoba untuk memfasilitasi para UMKM mengurus sertifikat halal, dikarenakan selama ini mendengar dan menyaksikan bahwa untuk mengurus sertifikat halal ini butuh biaya tinggi. Pemkab Sumbawa juga berencana membentuk Halal Center yang terpusat di Kantor Diskoperindag.

“Sehingga nanti setiap UMKM yang akan dan berkeinginan untuk mengurus mendapatkan fasilitas halal ini bisa terfasilitasi,” katanya.

Guru Besar Universitas Brawijaya Malang dan Ketua Halal Centre Indonesia Prof Sukoso hadir secara virtual menyampaikan bahwa menjadi kewajiban semua pihak untuk mengimplementasikan dari leading sektornya, Dinas Perindustrian untuk memperkuat apa yang menjadi harapan bersama ekosistem halal melingkupi semua produk, tentu harus inright dengan sumberdaya alam dan mempersiapkan SDM di Kabupaten Sumbawa Khususnya dan tentunya di NTB untuk menjadikan NTB benar-benar the real halal destination.

“Kami terus ingin mendampingi, dan ingin terus berkontribusi bersinergi untuk memancing industrialisasi yang lebih besar berkembang di NTB,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda