Berkunjung ke Lotim, Jangan Lupa Cicipi Ikan Bakar

PENJUAL IKAN BAKAR LOTIM
IKAN ASAP: Tampak beberapa pengunjung Pantai Labuhan Haji terlihat sedang memilih dan menawar ikan asap yang banyak dijual para pedagang di sepanjang pantai. (IRWAN/RADAR LOMBOK)

Sentra pedagang ikan bakar asap di sepanjang pantai Labuhan Haji, Desa Labuhan Haji, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), pada libur Lebaran Topat, Minggu kemarin (2/7), seperti menjadi magnet bagi para pengunjung pantai Labuhan Haji untuk oleh-oleh dibawa pulang.


JANWARI IRWAN – LOMBOK TIMUR


BERBAGAI jenis ikan asap tampak terpajang sepanjang tepi Pantai Labuhan Haji, sehingga banyak menarik minat para pengunjug yang sedang berlibur bersama keluarga, ataupun pasangan muda-mudi. Dimana mereka kebanyakan memilih berhenti, demi mendapatkan ikan bakar sebagai santapan siang selama di pantai, maupun untuk oleh-oleh dibawa pulang, seusai berkunjung ke pantai yang menjadi andalan obyek wisata Kabupaten Lombok Timur ini.

Ramainya pengunjung yang menghabiskan liburan seusai Hari Raya Idul Fitri, hingga Lebaran Topat, membuat omset yang didapat para pedagang meningkat tajam. Buktinya, jika pada hari biasa para pedagang hanya mampu meraup omzet sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu per hari, kini meningkat dua kali lipat, yakni diatas Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per hari.

“Mereka yang membeli kebanyakan adalah wisatawan lokal yang berasal dari luar Lombok Timur yang ingin menghabiskan liburan disini,” kata Inaq Mar, salah satu pedagang ikan asap di Labuhan Haji.

Baca Juga :  Jhon “Kursi Roda”, Penyandang Disabilitas yang Berjiwa Sosial Tinggi

Ikan bakar asap lanjut Inaq Mar, sebenarnya bukan jenis menu makanan yang siap konsumsi. Namun metode pengasapan pada ikan hanya bagian dari pengawetan, sebelum nantinya ikan asap tersebut dimasak menjadi beragam olahan makanan berbahan ikan laut. Untuk itu, para pedagang ikan asap menyediakan berbagai jenis ikan laut, mulai dari ikan tuna, salmon, tongkol, hingga kakap.

Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 5 ribu hingga 100 ribu, tergantung besar dan kecil ukuran, serta jenis ikannya. Meski demikian, para pengunjung yang membeli ikan tidak akan merasa rugi. Pasalnya, ikan yang disiapkan oleh para pedagang merupakan ikan segar yang didapatkan oleh para nelayan sekitar Labuhan Haji. “Kalau masalah ikan ini, kami jamin tidak ada ikan yang ditangkap kemarin, alias ikan segar. Bahkan ikan-ikan ini masih hidup, karena baru ditangkap sejam yang lalu,” kata Aminah, pedagang ikan asap lainnya.

Bagi pengunjung yang datang liburan bersama pasangan, dan tidak membawa peralatan masak ke pantai Labuhan Haji, maka pengunjung tidak perlu khawatir. Pasalnya, semua pedagang yang ada di pantai akan menyiapkan segala peralatan masak, termasuk peralatan untuk makan bersama keluarga. “Kalau masalah perlengkapan masak kita sudah siapkan, dan semuanya gratis. Yang penting jangan dibawa pulang saja,” canda Aminah.

Baca Juga :  Pesan Kesan Brigjenpol Firli Menjadi Kapolda NTB

Namun karena saat ini harga kebutuhan seperti cabai, tomat, dan kebutuhan lainnya semakin mahal, maka penjual ikan asap mengaku tidak mampu memberikan secara gratis.

Namun jika pembeli benar-benar tidak mempunyai uang lanjutnya, maka penjual ikan asap juga terkadang memberikan gratis. “Karena kita sama-sama orang Sasaq (Lombok), dan kita diajarkan untuk saling memberi,” cetusnya.

Sementara itu, Hamdi, salah satu pengunjung Pantai Labuhan Haji mengatakan, dia yang datang berkunjung bersama pasangannya, memang sengaja memilih Labuhan Haji sebagai tempat liburan. Karena menurutnya, liburan di Pantai Labuhan Haji banyak ikan-ikan yang masih segar yang dijejer disepanjang pantai.

”Kalau di pantai-pantai lain jarang kita menemukan penjual ikan. Sementara kalau disini (Labuhan Haji), dengan hanya memiliki uang Rp 50 ribu, kita sudah bisa membeli ikan sesuai selera yang bisa kita santap bersama keluarga,” akunya. (*)

Komentar Anda