
Titik Dariyanti dilantik sebagai kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) khusus perempuan pada bulan Desember tahun lalu. Meski masih relatif baru, ia sudah bisa menjalankan sejumlah program. Diantaranya memberikan pelatihan kerajinan kepada penghuni Lapas.
SUDIRMAN-MATARAM
Penghuni Lapas ada 50 orang, diantaranya satu bayi dari warga asing. Selama ini ia dekat dengan warga binaannya. Ia juga memberikan sentuhan terhadap sejumlah persoalan yang ada di Lapas ini. Seluruh penghuni Lapas diberikan pembinaan.
[postingan number=3 tag=”features”]
Perempuan asal Kota Solo Jawa Tengah ini menjelaskan program-program yang akan dilaksanakannya pada tahun ini saat ditemui kemarin. Saat ini diantara program yang tengah berjalan adalah pemberian keterampilan kepada penghuni Lapas diantaranya kerajinan rajutan dan lain-lain. Ada juga program lain seperti senam, latihan menari dan lain-lain. Senam yang diajarkan dan dipraktekkan di dalam Lapas adalah “Senam Poco-poco Nusantara” yang merupakan program pemerintah pusat.” Kita fokus pada pelatihan dulu, serta pembinaan karakter,’’ katanya.
“ Sebenarnya masih banyak program-program yang ada di kepala saya. Tapi karena masih adanya keterbatasan ruangan, jadi belum bisa terlaksana sampai sekarang,” tambahnya.
Ia berharap ada dukungan program oleh Pemkot Mataram sehingga punya nilai tambah bagi penghuni Lapas.
Diantaranya, dibutuhkan ruang kreativitas, serta juga ruang khusus bagi perempuan yang punya bayi.
Sementara itu Wali Kota Mataram H.Ahyar Abduh menegaskan akan selalu mendukung semua program Lapas Perempuan Kota Mataram.” Semoga bisa memberikan pembinaan kepada masyarakat dan bisa memajukan Lapas Perempuan,” ungkapnya.(*)