GIRI MENANG—Belasan sopir truk dam dari Sekotong dan Lembar melakukan aksi protes di sekitar area proyek pembangunan Pelabuhan Gili Mas milik PT Pelindo III Lembar, Senin (19/12). Protes ini dilakukan karena mereka belum diakomodir dalam pelaksanaan pengangkutan material proyek.
Para sopir yang melakukan protes ini membawa serta truk dam milik mereka. Beruntung aksi protes yang dimulai sekitar pukul 10.30 WITA ini tidak berlangsung lama dan tidak sampai dilakukan aksi blokir jalan, karena aspirasi mereka ditampung pihak Koperasi Labuan Karya Desa Labuan Tereng Kecamatan Lembar, untuk disampaikan kepada PT Pelindo III.
H. Mahdi, selaku koordinator dari belasan sopir truk dam ini mengatakan, pada dasarnya mereka ingin dilibatkan dalam proyek pengangkutan material proyek Pelabuhan Gili Mas. Namun nampaknya belum diakomodir, malah mengakmodir truk dam dari luar.
Buat apa mencari jauh-jauh kata Mahdi, kalau di sekitar lokasi pengerjaan proyek banyak yang memiliki dam truk, bahkan juga alat berat. “Tapi dari hasil komunikasi tadi, kami sepakat memberi waktu hingga tanggal 22 Desember mendatang. Kalau tetap tidak diberikan, maka akan turun. Mungkin dengan melakukan blokir jalan sebagai aksi protes,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Labuhan Karya Labuhan Tereng, Lalu Ridwan menjelaskan, kedatangan para sopir itu sebenarnya hanya miss komunikasi. Menurut dia, pihaknya sebenarnya sudah mengajak mereka untuk bergabung. Namun karena volume pekerjaan masih sedikit, maka masih ditunda dulu. “Akan bekerja semua, ini hanya miss komunikasi,” terangnya.
Diakuinya, memang dam truk serta alat berat yang saat ini bekerja, adalah alat berat dan truk dam yang didatangkan pelaksana pengerjaan saat ini. Ridwan sendiri mengharapkan agar semua pihak bisa menahan diri dulu, karena seperti diketahui pada 22 Desember 2016 akan dilaksanakan ground breaking Pelabuhan Gili Mas, dengan dihadiri banyak pejabat negara. (zul)