TANJUNG – Memasuki hari kedua pembukaan pendaftaran jabatan Sekda Kabupaten Lombok Utara (KLU), belum ada satupun yang mendaftar atau memasukkan berkas di sistem online yang disiapkan. Pendaftaran dibuka pada 24-28 November 2020.
Melihat kondisi demikian, Pelaksana Tugas Bupati KLU Sarifudin meminta agar pejabat eselon II baik yang berada di Pemerintah KLU maupun daerah lain agar segera mendaftar. “Sampai sekarang belum ada mendaftar. Tetapi bisa jadi calon pelamar masih mempersiapkan berkas,” ungkap Sarifudin kepada Radar Lombok, Rabu (25/11) kemarin.
Menurutnya, persiapan berkas memang harus dipenuhi utuh. Jika ada yang tidak terpenuhi, langsung ditolak pada saat entri pendaftaran. Dan hal tersebut kemungkinan yang menyebabkan belum ada pendaftar, karena calon pendaftar berhati-hati mempersiapkan berkas.
Terkait umur maksimal 56 tahun, menurutnya, tidak menjadi syarat mutlak. Sebab jika jumlah pelamar tidak terpenuhi tiga orang, maka bisa lebih dari 56 tahun. Oleh karena itu, bagi pejabat eselon II yang merasa sudah memenuhi syarat dan memenuhi kemampuan dipersilakan ikut serta dalam pansel.
Terkait pejabat mana yang memenuhi persyaratan umur dan lain sebagainya, Sarif tidak merincikan. Yang terpenting lanjut mantan Ketua Komisi II DPRD NTB ini, pejabat itu eselon II dan harus memenuhi 18 persyaratan yang ada.
Kemudian Sarif menekankan kepada tim pansel harus tetap mengedepankan profesionalitas dan independensi dalam menyeleksi calon sekda. Lima anggota pansel berasal dari unsur akademisi, birokrat provinsi, dan tokoh masyarakat. “Jadi, yang punya hak dalam menyeleksi provinsi, bukan daerah,” tegasnya.
Dalam seleksi terbuka ini lanjut Sarif, tidak boleh ada jual beli atau transaksi jabatan. Dirinya memastikan akan memantau seluruh tahapan.
Penjabat Sekda KLU Raden Nurjati mengatakan, pelamar biasanya banyak mendaftar pada masa akhir-akhir waktu pendaftaran. Kalau sekarang masih mempersiapkan berkas persyaratan. “Biasanya nanti ramai pas mau ditutup,” katanya. (flo)
