Beli Migor, Masyarakat Gunakan Transaksi Nontunai QRIS

QRIS
TRANSAKSI DIGITAL : Sejumlah warga masyarakat bertransaksi menggunakan QRIS untuk membayar barang yangdibeli di lokasi operasi pasar murah yang digelar BI NTB dengan melibatkan sejumlah distribtutor, Senin (14/3).

MATARAM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB menyiapkan layanan transaksi digital bagi masyarakat yang berbelanja menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) pada kegiatan operasi pasar murah yang digelar pada 14-16 Maret 2022 di halaman Islamic Center Mataram. Pedagang dan pembeli di arena pasar murah bertransaksi menggunakan sistem pembayaran nontunai QRIS.

Kepala Perwakilan BI NTB Heru Saptaji mengatakan penggunaan aplikasi QRIS untuk bertransaksi di arena operasi pasar bahan pokok ini berhasil menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mencoba pembayaran digital yang berdampak positif pada peningkatan user experience QRIS di NTB. 

“Masyarakat yang hadir untuk belanja kebutuhan pokok di arena pasar murah transaksinya menggunakan aplikasi QRIS. Alhamdulillah, masyarakat cukup antusias bertransaksi menggunakan QRIS,” kata Heru Saptaji.

Baca Juga :  Bayar Samsat Pajak Kendaraan Bermotor Kini Bisa Menggunakan QRIS

Bagi masyarakat yang belum mengetahui cara bertransaksi dengan menggunakan QRIS, BI NTB telah menyiapkan tim memberikan edukasi, serta tutorial. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran dengan sistem nontunai tersebut. Masyarakat akan semakin sadar terhadap cara dan manfaat menggunakan QRIS sebagai transaksi yang lebih praktis dan higienis dan aman di tengah pandemi Covid-19.

“Penggunaan QRIS ini memberikan gambaran kepada distributor yang terlibat terkait manfaat penggunaan QRIS dalam meningkatkan efektivitas penjualan dan lebih aman dan kemungkinan beredarnya uang palsu,” terang Heru.

Heru mengaku jika pelaksanaan operasi pasar bahan pokok di hari pertama, Senin (14/3) tidak terlepas dari dukungan apara keamanan dan juga Pemkot Mataram serta para distributor dan pihak terkait yang terlibat dalam pasar murah dengan menggandeng sejumlah distributor, Bulog NTB. Khusus untuk penjualan minyak goreng yang sekarang ini menjadi barang langka, masyarakat dibatasi membeli maksimal 2 liter.

Baca Juga :  BI Proyeksi Ekonomi NTB 2023 Tetap Tumbuh Positif

Pembatasan pembelian minyak goreng maksimal 2 liter, agar tidak terjadi penimbunan dan juga punic buying di tengah masyarakat. Bahwa minyak goreng pasokan dari distributor tetap ada, meski dalam keadaan terbatas, tidak sebanyak kondisi normal seperti sebelumnya.

“Dengan adanya operasi pasar ini diharapkan ketersediaan bahan pokok, serta stabilitas harga kebutuhan pangan tetap terjaga. Sehingga pertumbuhan ekonomi daerah bisa lebih tinggi dengan angka inflasi yang rendah dan terkendali,” pungkas Heru. (luk)

Komentar Anda