Belajar Revolusi Mental dari Kampung Bugis

Dulu Kumuh, Kini Diproyeksi Jadi Portofolio Kampung Wisata

“Ada harapan besar yang kembali tumbuh dalam semangat warga kami. Mereka sudah mulai lebih sadar agar tidak membuang sampah sembarang,” ucap Suherman, sepekan yang lalu.

Pria yang kini menjadi kepala lingkungan Kampung Bugis itu melontarkan kalimatnya dengan wajah berbinar penuh semangat. Kehadiran KNSW seolah menjadi picu ledak kesadaran kolektif warganya berubah.

Baca Juga :  Mengenal Independent Scooter Ekstrim(ISE) Lombok Timur

Dalam pandangan pria yang akrab dipanggil Heri ini, kehadiran kelompok nelayan itu sangat membantu dirinya sebagai tampuk pimpinan di wilayah itu. Beban yang dirasakan sebagai seorang amir lingkungan relatif lebih ringan. Sikap membandel warga yang semula membatu, pelan tapi pasti sudah mulai bisa diintervensi. Warga sudah sangat mudah diarahkan.

Heri bercerita, jauh sebelum kelompok nelayan itu terbentuk, ia mengaku kerap berkeluh kesah. Keluhanya terutama soal minimnya kesadaran warga. Hanya saja, setiap keluhan dianggap sia-sia.

Baca Juga :  Hendak Bantu Suami, Sumiati Malah Terbawa Arus Banjir

Rupanya, ia maklum benar dengan kondisi warganya. Meski secara administratif berada di wilayah Kota Mataram, tapi sangat jarang anak usia sekolah melanjutkan studinya ke sekolah menengah.

Komentar Anda
1
2
3
4
5
6
7
8
9