Begal Turis Belanda Ditembak Polisi

Pelaku dengan Korban Turis Denmark belum Tertangkap

Begal Turis Belanda Ditembak Polisi
DITEMBAK : Begal wisatawan Belanda terpaksa ditembak petugas kepolisian, Rabu kemarin (19/12). (Ist for Radar Lombok)

PRAYA – Tim gabungan Polres Lombok Tengah dan Resmob Subdit III Jatanras Polda NTB berhasil menangkap dua pelaku begal yang korbanya adalah wisatawan Belanda. Kedua pelaku dihadiahi timah panas di bagian betis karena melakukan perlawanan saat ditangkap. Pelaku yang ditangkap adalah Lalu Ahmad Daniati alias Dantek (24 tahun) dan Siaga Martawan Jayadi alias Siage (27 tahun), keduanya berasal dari Desa Ketare Kecamatan Pujut Lombok Tengah. Pelaku ditangkap pada hari Rabu (19/12) sekitar pukul 04.30 Wita karena diketahui sebagai pelaku begal yang menimpa warga negara Belanda, Joela Andrea Veughten yang terjadi di jalan bypass BIL. Pelaku ditangkap sesuai dengan laporan polisi nomor 52/XII/2018/NTB/ Res Loteng/ Sek Praya Barat tanggal 16 Desember lalu. Kedua pelaku ditangkap di tempat persembunyianya masing- masing.

BACA JUGA: Begal Turis Denmark Masih Berkeliaran

Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah AKP Rafles P Girsang membenarkan terkait penangkapan kedua pelaku. Keduanya ditangkap setelah sebelumnya petugas mendapat informasi dari sejumlah saksi terkait ciri- ciri pelaku. Polisi mendapatkan ciri pelaku yakni badan tinggi dan rambut terbelah dua. Ciri itu mengarah ke Dante yang  diketahui juga sebagai residivis dengan kasus yang sama. Petugas langsung melakukan penyelidikan dan mendapatkan info bahwa pelaku bersembuyi di tengah hutan yang berada di Desa Ketare Kecamatan Pujut.  Kemudian sekitar pukul 4,30 Wita petugas langsung turun melakukan penggerebekan. “ Sebelum diamankan, pelaku mencoba melarikan diri sehingga dilumpuhkan oleh petugas,” tambahnya.

Baca Juga :  Pulang Bukber, Pasutri Dibegal

Pelaku pertama yang diamankan yakni Dante. Sepertinya Dante tidak mau sakit sendiri. Ia buka mulut dan menyebut nama rekannya, Siage. Petugas tidak mau kecolongan dan langsung memburu pelaku yang diketahui tidak jauh dari sekitar lokasi. “ Memang pelaku ini tergolong sadis dan dari penangkapan dua pelaku ini, kami mengamankan barang bukti berupa tas milik korban yang bersikan paspor dan ID Card,” tambahnya.

Pelaku melancarkan aksinya pada Minggu (16/12) sekitar pukul 21,30 Wita saat korban Joela Andrea Veughten yang saat itu berboncengan bersama rekannya dari Indonesia, Lalu Eka Setiawan. Mereka mengendarai sepeda motor melintasi jalan bypass BIL. Di tengah jalan, tiba- tida pelaku dari belakang menghampiri dan tanpa basa-basi merampas tas korban. Setelah itu para pelaku langsung melarikan diri. Di dalam tas korban ada paspor, uang Rp 300 ribu, HP dan kartu kredit. Korban melaporkan kejadian ini ke polisi.

Pelaku diketahui sering melakukan aksi kejahatan dengan sasaran wisatawan asing. Mereka sangat mencoreng pariwisata daerah. “Untuk mempertanggungjawabkan perbuatan, kedua pelaku dijerat pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara.

Baca Juga :  Begal Wisatawan Asing Dibekuk

Kasus ini mengemuka setelah sebelumnya terjadi kasus pembegalan yang menimpa wisatawan Denmark. Polisi berjanji akan mengintensifkan patroli. “Agar tidak terjadi kasus yang sama maka  kami akan terus mengantisipasi berupa pencegahan dengan meningkatkan patroli. Dan tetap menekankan agar masyarakat berhati-hati, terutama ibu-ibu dan remaja putri yang sering menjadi sasaran, dan kami akan menindak tegas para pelaku begal yang membuat keresahan ini,” tambahnya.

Kepala Desa Ketare Lalu Buntaran mengakui bahwa dua warganya itu ditangkap. Hanya saja pihaknya enggan memberikan komentar terkait penangkapan itu. “ Ya tadi malam ditangkap dan saya lihat juga. Yang salah tetap salah kok,” tegasnya.

Kapolda NTB Irjen Pol. Ahmat Juri mengatakan pihaknya tidak akan membiarkan pelaku begal merajalela di NTB.

Untuk itu ia telah memerintahkan pihaknya untuk memburu dan menindak tegas semua pelaku.” Sudah saya perintahkan anggota. Jika ketemu begal berantas dan tindak tegas” ungkapnya di Mataram, Rabu (19/12).

Ia mengaku telah membentuk tim khusus untuk memburu para pelaku baik yang sudah beraksi lama maupun yang baru-baru ini.

“ Harus diberantas semua baik yang lama maupun yang baru. Kita sudah mendatanya semua tinggal ditindaklanjuti,” ucapnya.(met/cr-der)

Komentar Anda