Bebani Anggaran, Pemprov Setop Beasiswa 2024

MATARAM — Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Fathurrahman mengungkapkan bahwa anggaran untuk program beasiswa NTB sangat membebani pemerintah. Pasalnya, anggaran yang digelontorkan untuk program unggulan mantan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Zul-Rohmi tersebut, tidak sedikit, yakni mencapai Rp 150 milliar selama lima tahun terakhir.

“Terlalu membebani anggaran (NTB). Itu salah satu hasil evaluasi terkait program beasiswa. Kita selesaikan dulu mereka yang on going (masih berjalan),” kata mantan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) NTB ini, saat ditemui di Gedung DPRD NTB, Selasa (14/11).

Dengan pertimbangan anggaran yang dihabiskan terlalu besar, Pemprov NTB sambung Fathurrahman, berencana meniadakan seleksi penerimaan mahasiswa baru penerima beasiswa NTB untuk tahun anggaran 2024. “Tidak lagi menambah beasiswa baru,” tegasnya.

Kendati demikian, Fathurrahman membantah jika program beasiswa NTB itu bakal dihapus sepenuhnya. Alasannya, masih banyak mahasiswa penerima beasiswa NTB yang belum menyelesaikan masa pendidikannya. “Masih dalam proses evaluasi. Sementara kita menyelesaikan yang sedang on going,” ujarnya.

Baca Juga :  Lalu Gita Persilakan Pejabat NTB yang Merasa tak Nyaman Mundur

Adapun bagi mahasiswa yang masih menjalani masa perkuliahannya, pemerintah memastikan mereka akan tetap menerima pembayaran beasiswanya. “Kalau itu tetap berjalan. Artinya mahasiswa yang terlanjur sudah menerima manfaat dari program beasiswa NTB, tidak bisa begitu saja dihentikan,” tuturnya.

Lantas, apakah program beasiswa NTB ini bakal dilanjutkan atau tidak? Pemprov lanjut Fathurrahman, sedang mencari pola-pola terbaik dalam proses penganggarannya. “Ada pola-pola yang sifatnya bisa dengan komposisi yang tidak 100 persen. Bisa dengan pola (pembiayaan, red) 50 persen,” ujarnya.

Terpisah, Pelaksana Tugas Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB, Lalu Suryadi mengungkapkan jika Pemprov saat ini hanya mengalokasikan anggaran untuk pembayaran bagi mahasiwa penerima beasiswa NTB yang sedang menempuh pendidikannya. Terutama bagi mahasiswa penerima beasiswa luar negeri. “Kalau yang on going sudah (dianggarkan, red) sekitar Rp 15 milliar untuk tahun depan,” jelasnya.

Baca Juga :  Kejati Siapkan Lima Skema Penyelesaian Pengusaha Tempati Lahan PT GTI

Pihaknya juga membenarkan bahwa program beasiswa NTB tidak lagi melakukan perekrutan mahasiswa baru di tahun 2024. “Belum ada yang baru, masih menunggu pembahasan (evaluasi, red). Kalau yang 2023 sudah berakhir, baru bisa kita evaluasi seperti apa capaian kinerja dan efektivitasnya,” ucapnya.

Terlepas dari itu, pihaknya berharap agar program beasiswa ini dapat dilanjutnya di tahun-tahun selanjutnya. Mengingat program beasiswa ini sudah banyak berkontribusi bagi peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) NTB. Itu terlihat dari jumlah angka lulusan perguruan tinggi yang semakin meningkat, dan menurunnya angka putus sekolah.

“Karena orang miskin sekarang punya kesempatan untuk kuliah melalui program ini. Belum lagi kalau yang sudah lulus, peluang kerjanya lebih tinggi, karena tamat perguruan tinggi. Apalagi kalau itu tamatan (lulusan) luar negeri,” ujarnya. (rat)

Komentar Anda