Bazar Mandalika Sepi, Pedagang Kembalikan Kunci

SEPI: Para pelaku UMKM yang sebelumnya menempati lapak Bazar Mandalika ramai-ramai mengundurkan diri untuk berjualan karena sepi pengunjung. (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYAKeberadaan lapak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bazar Mandalika Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tak mampu menarik minat pembeli. PT Indonesia Tourism Developmen Corporation (TDC) selaku pengelola KEK Mandalika sudah mengeluarkan kebijakan agar pelaku UMKM yang tidak serius berjualan segera mengosongkan lapak tersebut. Tanpa tanggung, para pelaku UMKM ini ramai-ramai menyerahkan kunci lapak mereka kepada ITDC. Hal ini mnegingat kondisi bazaar tersebut tak pernah ramai dikunjungi pembeli selama ini.

Surat kebijakan tersebut diteken langsung Managing Director The Mandalika, Bram Subiandoro perihal penyerahan kembali bangunan dan kunci kios Bazar Mandalika ini kemudian mendapat reaksi dari para pedagang. Karena sebenarnya para pedagang sudah berusaha maksimal menempati lapak tersebut tapi tak berhasil mendatangkan pembeli.

Salah seorang perwakilan pedagang, Rico menyampaikan, sebelumnya para pedagang sudah menerima surat pegosongan Bazar Mandalika. Para pedagang yang menerima surat ini karena dianggap tidak serius menempati lapak atau kios mereka. “Jadi semua yang tidak serius dalam menempati Bazar Mandalika dikosongkan,” ungkap Rico kepada Radar Lombok, Minggu (14/8).

Baca Juga :  Dewan Minta Wacana Penghapusan Event WSBK Dikaji Ulang

Dia mengakui, sebenarnya semua pedagang sudah maksimal membuka lapak mereka di Bazar Mandalika. Tapi selama itu pula jarang sekali pembeli yang datang hadir sehingaga otomatis para pedagang tidak mendapat pemasukan. “Saya pikir Bazar Mandalika ini prodak yang gagal. Teman-teman kuliner yang berada di sisi utara bahkan sudah dipastikan keran air dalam kondisi tertutup sebelum nutup kios agar air dalam tandon tidak cepat habis,” terangnya.

Ia menegaskan semua yang sudah terima kunci diberikan surat itu untuk dikosongkan, karena para pedagang kini harus mulai membayar Rp 575.000 per bulan mulai Juni. Tapi yang  mereka sayangkan selama ini pemasukan tidak ada, malah para pedagang disuruh untuk membayar. “Ini pemasukan tidak ada, kita disuruh bayar. Makanya saya mewakili teman-teman di Bazar Mandalika sangat kecewa dan sebagian sudah kembalikan kunci bazar ke pihak ITDC. Jadi lebih dari 60-an orang yang mengosongkan lapak mereka,” tegasnya.

Rico menambahkan, masih ada sebagian yang nempati Bazar Mandalika dan ada yang sudah keluar. Karena selama ini dianggap salah produk yang membuat lokasi tersebut menjadi sepi. “Negara dan daerah telah dirugikan, apalagi warga setempat. Kalau kita terus tempati, bulan Januari harga sewa naik menjadi Rp 3.100.000 per bulan, sedangkan pengunjung sepi,” sesalnya.

Baca Juga :  Bau Nyale Dipusatkan di Tanjung Aan dan Pantai Seger

Pihak ITDC yang coba dikonfirmasi terkait permasalahan ini masih belum memberikan respons. Namun dalam surat yang beredar disampaikan merujuk pada surat PT ITDC dengan nomor 260/MD-MA/ITDC/VII/2022 pada 29 Juli 2022 perihal komitmen kerjasama pemanfaatan Bazar The Mandalika. Karena sampai batas waktu yang telah ditentukan, mitra UMKM di Bazar Mandalika tidak menunjukan itikad baik dan atau kemitraanya. Seperti tidak aktif melakukan kegiatan usaha atau bisnis UMKM-nya pada lokasi kios yang sudah disediakan sebagaimana komitmen awal berdasarkan Term Sheet yang telah ditandatangani dengan pihak ITDC. Tidak melakukan pemenuhan kewajiban pembayaran kompensasi sebagaimana telah disepakati. Maka berdasarkan hal tersebut, para pedagang dianggap tidak akan melanjutkan kerjasama dan meminta agar warga menyerahkan kembali kunci kios dan mengosongkan bangunan. (met)

Komentar Anda