Bayi Perempuan Dibuang di Toilet Puskesmas Selong

Pegawai dan pengunjung Puskesmas Selong dikejutkan oleh penemuan bayi perempuan di dalam toilet yang berada di samping ruang jaga perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Selong pada Kamis malam (1/5) sekitar pukul 20.30 WITA. (IST FOR RADAR LOMBOK)

SELONG–Pegawai dan pengunjung Puskesmas Selong dikejutkan oleh penemuan bayi perempuan di dalam toilet yang berada di samping ruang jaga perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Selong pada Kamis malam (1/5) sekitar pukul 20.30 WITA. Bayi malang tersebut ditemukan dalam kondisi tanpa busana oleh seorang warga yang sedang membawa istrinya berobat. 

Berdasarkan keterangan saksi, Hilmi Abdu Rizal Hadi (33), penemuan bayi ini bermula saat ia datang ke IGD Puskesmas Selong bersama istrinya untuk memeriksakan keluhan batuk dan pilek. Ketika sedang menunggu giliran, ia seketika mendengar suara tangisan bayi. Ia pun diminta oleh istrinya untuk mengecek sumber suara tersebut. 

“Setelah saya cek, saya kaget melihat ada bayi perempuan tanpa pakaian, tergeletak di lantai toilet dekat kloset, dalam posisi terlentang dengan kepala menghadap ke barat,” ujar Hilmi. 

Hal yang sama juga dikatakan petugas jaga IGD, M. Mahpuz Tohir. Ia mengaku sempat mendengar suara tangisan bayi pada pukul 15.00 WITA saat sedang menjalani piket siang. Namun, ia mengira suara tersebut berasal dari ruang bersalin yang berada tak jauh dari toilet, sehingga tidak menaruh kecurigaan lebih lanjut. 

“Saya pikir itu tangisan bayi yang baru dilahirkan di ruang bidan karena jaraknya hanya sekitar empat meter dari toilet. Tidak menyangka ternyata ada bayi yang ditinggalkan,” singkatnya. 

Sementara itu, Kasi Humas Polres Lombok Timur AKP Nicolas Oesman membenarkan penemuan bayi tersebut. Ia menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan awal oleh bidan Puskesmas Selong menunjukkan bahwa bayi tersebut berjenis kelamin perempuan dengan berat badan 2,2 kilogram dan panjang tubuh 47 cm. Diperkirakan usia bayi tersebut antara dua hingga tiga hari berdasarkan kondisi kulit yang masih tampak kuning. Saat ditemukan, bayi mengalami hipotermia karena kemungkinan sudah berada cukup lama di dalam toilet tanpa pengawasan. 

“Kondisi tali pusar yang masih panjang menunjukkan bahwa bayi kemungkinan besar tidak dilahirkan di fasilitas kesehatan. Kami menduga bayi ini dilahirkan secara sembunyi-sembunyi lalu ditinggalkan di toilet,” jelas Dilan. 

Saat ini, bayi tersebut telah mendapatkan penanganan medis awal di Puskesmas Selong, termasuk pemasangan oksigen untuk menstabilkan kondisinya. Namun, karena peralatan terbatas—terutama tidak tersedianya jarum infus ukuran 28 yang dibutuhkan untuk bayi baru lahir—pihak Puskesmas memutuskan untuk merujuk bayi tersebut ke RSUD Soejono Selong. Hal ini juga didasarkan pada hasil pemeriksaan kadar gula darah bayi yang berada di angka 82 mg/dL, di bawah ambang batas normal yaitu 100 mg/dL. 

“Toilet tempat bayi ditemukan merupakan fasilitas umum yang digunakan oleh pasien dan pengunjung. Pada hari kejadian, bertepatan dengan hari libur, sehingga hanya terdapat petugas piket dan dua pasien yang sedang dirawat,” ujarnya. 

Pihak kepolisian saat ini tengah menyelidiki kasus ini dan mengumpulkan informasi untuk mengungkap siapa pelaku yang tega membuang bayi tersebut. “Termasuk meminta warga yang mengetahui informasi terkait kejadian ini untuk segera melapor,” tambahnya. (RL)