Bayi Penderita Hidrosefalus Butuh Bantuan

Bayi Penderita Hidrosefalus Butuh Bantuan
HIDROSEFALUS: Muhammad Nasipullah, bayi pengidap penyakit hidrosefalus, dan ibunya, kini sangat membutuhkan bantuan para dermawan, dan berharap bantuan pemerintah. (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG—Muhammad Nasipullah, bayi berusia seminggu, penderita penyakit hidrosefalus, sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan. Mengingat bayi ini terlahir dari keluarga yang kurang mampu, pasangan Saiful dan Nurjanah, warga Dusun Penyaong, Desa Masbagik Timur, Kabupaten Lombok Timur (Lotim).

Bayi ini telah menderita hidrosefalus sejak lahir. Kepalanya terus membesar, sementara badannya mengecil. Dia lahir pada hari Kamis tanggal 10 Agustus 2017 lalu di Rumah Sakit Kota Mataram dengan cara operasi bedah caesar.

Menurut ibunya, Nurjanah, sebelum melahirkan dia tidak menduga kalau akan mengalami hal yang aneh pada janinnya. “Saya hamil secara normal, dan juga sebelum melahirkan setiap bulan saya kontrol,” akunya Selasa kemarin (15/8).

Baca Juga :  Mengenal Apa Itu Infeksi Nosokimial

Diceritakan, pada saat anaknya lahir, dan di vonis mengidap penyakit hidrosefalus, tim dokter menawarkan untuk pengobatan dengan cara menyedot cairan yang ada didalam otaknya. Namun karena tidak ada biaya untuk membayar pengobatan, dia pun memutuskan untuk membawa pulang ke rumahnya. “Waktu itu saya disuruh menyiapkan uang sebanyak Rp 1 juta per malam, untuk menyembuhkan anak saya. Tapi saya tidak mempunyai biaya,” ujarnya.

Keterbatasan dana yang dimiliki, apalagi sang suami hanya seorang nelayan yang tidak mempunyai penghasilan tetap. Maka saat ini dia hanya bisa berharap bantuan kepada pemerintah untuk bisa meringankan beban penderitaan putranya. ”Hanya satu harapan saya saat ini, bagaimana caranya agar anak saya bisa di sembuhkan,” ujarnya sedih.

Baca Juga :  Pelaku Pembuangan Bayi tak Ditahan

Sementara itu, salah satu saudara suaminya, Muliadi, mengatakan saat ini sang ayah dari bayi juga  tidak berada di rumah. Ayahnya yang merupakan seorang nelayan ini sedang berada di perairan daerah Papua untuk menangkap ikan. Melihat keadaan saudaranya yang kurang mampu, maka dia pun berharap kepada pemerintah untuk membantu dan mengurangi beban yang diderita keluarganya, sehingga bayi yang masih terbaring lemas itu bisa normal kembali. (cr-wan)

Komentar Anda