MATARAM – Para calon anggota legislatif (caleg) sepertinya harus jungkir balik untuk bisa meraup
suara sebanyak-banyaknya agar
bisa terpilih menjadi anggota
DPRD.
Mereka tak hanya harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membujuk calon pemilih, baik dengan bantuan langsung tunai maupun berupa bangunan. Namun, semua bantuan yang sifatnya politis ini menjadi sorotan tersendiri Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Seperti yang dilakukan salah satu kandidat caleg DPRD Provinsi NTB dapil Kota Mataram, Hj Lale Prayatni.
Caleg nomor 3 dari Partai Golkar ini terus eksis untuk meraih simpatisan calon pemilih. Baru-baru ini, ia membangun gapura megah di Gang Tanjung, Lingkungan Monjok Baru, Kelurahan Monjok Timur, Kecamatan
Selaparang Kota Mataram.
Namun, pembangunan gapura menjadi sorotan tersendiri bagi Bawaslu Kota Mataram mengingat pembangunan ini dilakukan pada musim politik. Jangan sampai pembangunan ini memiliki unsur politis untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu atau calon tertentu.
‘’Kita cek dulu, dia bangun atas nama caleg atau seperti apa akan kita cek terlebih dahulu,’’ kata Ketua Bawaslu Kota Mataram, Muhammad Yusril kepada Radar Lombok, Jumat (26/1).
Yusril menyebutkan, Bawaslu Kota
Mataram bersama Gakumdu terus
intens melakukan pengawasan dan
pencegahan untuk semua tingkatan,
mulai dari pilpres sampai caleg. Beberapa kasus dugaan pelanggaran
pemilu sudah diproses Gakumdu.
Untuk meningkatkan pengawasan,
Bawaslu bersama panwas di lapangan dan masyarakat bisa secara langsung melaporkan jika ditemukan dugaan pelanggaran pemilu, baik berupa bantuan langsung tunai atau lainnya. ‘’Untuk penindakan sudah ada alur dan prosesnya. Kalau sudah ada hasil akhir akan kami publis. Gakumdu terus bergerak, terus memantau termasuk media sosial yang didaftarkan kalangan caleg, bahkan satu kasus pelanggaran
sudah dituntaskan,’’ beber Yusril.
Hj Lale Prayatni yang dikonfirmasi
via sambungan teleponya mengklaim,
pengerjaan gapura lingkungan sesuai permintaan warga melalui timnya. ‘’Itu permintaan lewat saya Pak Yen Yanti. Saya hanya bantu sedikit. Dana dari mereka,’’ singkat istri Penjabat Gubernur NTB, H Lalu Gita Ariadi ini.
Ketua tim pemenangan Hj Lale Prayatni, Yen Yanto menyebutkan, untuk pembangunan gapura Monjok tersebut atas dasar permintaan warga sudah setahun ingin ada gapura. ‘’Kita bantu, masyarakat yang gontong royong.
Permintaan masyarakat, dari pemerintah tidak ada dan itu lingkungan baru, kita hanya
bantu material dari bata, besi, tukangnya dari warga sekitar. Mereka yang buat sendiri,’’ singkatnya.
Pantauan Radar Lombok di lapangan, gapura tersebut sudah rampung dibangun sekitar sebulan ini.
Bangunan gapura itu tampak berdiri
megah ditambah ornament bertuliskan nama lingkungan tersebut dengan corak warna kuning. (dir)