MATARAM–Pencoblosan Pilkada serentak 2024 digelar hari ini (27/11/2024).
Anggota Bawaslu NTB, Suhardi, menekankan pentingnya pemilu yang jujur dan adil (jurdil) untuk memilih pemimpin yang benar-benar melayani rakyat.
Menurutnya, sangat merugikan jika terjadi konflik hanya karena pemilu, mengingat proses seleksi alam yang sudah terjadi melalui mekanisme yang ketat dan verifikasi administrasi yang teliti.
Suhardi juga menyoroti bahwa siapapun yang terpilih dalam kontestasi ini sudah layak dan memenuhi syarat pencalonan.
Namun, ia mengingatkan bahwa proses pemilu masih berjalan dan sangat mungkin ditemukan dugaan pelanggaran yang bisa berujung pada diskualifikasi pasangan calon yang terbukti melanggar.
Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap dinamika di masyarakat NTB saat ini, di mana orientasi tertentu dalam memilih sering kali dipengaruhi oleh uang.
Ia menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai yang baik kepada generasi muda agar tidak terbiasa dengan praktik politik uang.
Menurutnya, pemimpin yang terpilih hanya akan menjabat selama lima tahun, tetapi nilai-nilai yang terbangun dari politik uang bisa berdampak panjang.
“Praktik manipolitik masih marak terjadi dan sering kali ditoleransi oleh masyarakat. Masalah ini bukan hanya soal regulasi, tetapi juga budaya hukum dan masyarakat yang perlu direfleksikan dan dikoreksi. Kita harus berupaya bersama untuk mengatasi tantangan ini demi masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (RL)