Bawaslu NTB Temukan Kasus Kampanye di Tempat Ibadah

Namun yang sangat diantisipasi adalah jika kandidat kepala daerah tersebut bicara mengenai pilkada atau ajakan untuk memilihnya, karena kalimat tersebut bagian dari kampanye.

Anggota Bawaslu NTB Umar Ahmad Seth mengatakan, lembaganya akan memperketat pengawasan kegiatan politik pada Ramadan ini. Sebab eskalasi dugaan pelanggaran pemilu diprediksi meningkat pada Ramadan. “Antisipasinya kita akan mengetatkan pengawasan khususnya di waktu-waktu tertentu misalnya buka puasa bersama, tarawih, sahur, dan juga kuliah subuh,” ucapnya.

Baca Juga :  Jamaah Ponpes Al-Hakim Aikmel Diserukan Pilih Ali BD

Menurut Umar, eskalasi dugaan pelanggaran pemilu juga berpotensi meningkat setelah Ramadan atau tepatnya saat Idul Fitri. “Itu bisa digunakan juga oleh paslon untuk melakukan politik uang dan ini tidak kita perkenankan,” tambahnya.

Baca Juga :  Nasdem Partai Baru tapi Bersaing

Bawaslu sendiri berharap kegiatan keagamaan selama Ramadan maupun Idul Fitri dilakukan dengan cermat dan menghindari kegiatan yang berpotensi melanggar ketentuan pemilu yang sudah ditetapkan. “Kami harap itu tidak terjadi. Namun prediksi kemungkinan pelanggaran sangat mungkin terjadi,” lugasnya. (yan)

Komentar Anda
1
2