Bawa Misi Pelestarian Lingkungan, GM Witel NTB Gapai Puncak Rinjani

PUNCAK RINJANI: Rombongan GM Witel NTB dan Gen Y Witel NTB tiba di Puncak Gunung Rinjani. (wilhelmi for radarlombok.co.id)

MATARAM—Keindahan Gunung Rinjani sebagai destinasi wisata, siapapun pasti telah mengetahui. Gunung yang berlokasi di utara Pulau Lombok, dengan ketinggian 3.726 meter dari permukaan laut (Mdpl) ini merupakan gunung berapi ke dua tertinggi di Indonesia.

Pesona yang dimiliki Gunung Rinjani juga nyaris sempurna. Sehingga tak mengherankan kalau Rinjani banyak memikat orang (baca wisatawan) dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara, untuk mendaki gunung ini.

Hanya saja, ramainya pendakian itu belum diimbangi dengan kesadaran para pendaki dalam hal menjaga ekosistem dan pelestarian lingkungan. Terbukti di kawasan Gunung Rinjani masih banyak dijumpai sampah-sampah yang dibuang sembarangan oleh para pendaki.

Berangkat dari kepedulian lingkungan, General Manager (GM) Wilayah Telekomunikasi (Witel) Provinsi NTB, Syaiful Rohman, bersama seluruh jajaran Gen Y Witel NTB, menggelar pendakian ke Gunung Rinjani, sekaligus clean up (membersihkan sampah), sebagai salah satu bentuk dari Employee Volunteer Program (EVP), yang merupakan bagian CSR (Corporate Social Responsibility).

“Kegiatan Clean Up Rinjani ini merupakan salah satu bentuk kepedulian, sinergitas, sekaligus konstribusi BUMN (Witel NTB) dalam mendukung Pemerintah Provinsi NTB pada program zero waste (nol sampah). Sehingga berbagai destinasi wisata yang ada di NTB, termasuk Gunung Rinjani, tetap terjaga keindahan dan kebersihan lingkungannya, guna menjaga NTB yang asri dan lestari,” kata Syaiful Rohman, atau yang akrab disapa Mas Ipung, Selasa (18/5/2021).

Baca Juga :  Sampah Gunung Rinjani Tembus 5 Ton

Lebih lanjut disampaikan Mas Ipung, mendaki Gunung Rinjani tentu juga akan menjadi kenangan dan pengalaman hidup yang tidak terlupakan.

“Meskipun medan yang dihadapi para peserta tidak mudah. Contohnya jalanan menanjak, berbatu, serta cuaca dingin yang terus mengiringi selama perjalanan menuju puncak Gunung Rinjani.

Namun seluruhnya itu akan terbayarkan dengan pemandangan Danau Segara Anak yang indah, ditambah hamparan padang savana serta pepohonan yang menghiasi Gunung Rinjani,” ucapnya.

PELAWANGAN SEMBALUN: Rombongan GM Witel NTB dan Gen Y Witel NTB tiba di Pelawangan Sembalun, sebelum melanjutkan perjalanan ke Puncak Gunung Rinjani. (wilhelmi for radarlombok.co.id)

Sebelumnya seluruh peserta kegiatan pendakian, juga diwajibkan untuk mengikuti seluruh prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak pengelola, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Mulai dari melakukan pendaftaran online, melakukan pengecekan kesehatan, melakuan check in sekaligus pengecekan barang bawaan, dan ditutup dengan melakukan check out.

“Seluruh peserta pendakian juga tetap menggunakan masker dan menjaga protokol kesehatan selama kegiatan ini,” tutur Mas Ipung.

Disampaikan, tidak sedikit dari peserta yang mengikuti kegiatan adalah pendaki pemula. Namun dengan semangat dan tekad yang kuat, akhirnya pada hari Minggu, 16 Mei 2021, seluruh peserta bisa mencapai puncak Gunung Rinjani.

Baca Juga :  Program Zero Waste Timbulkan Kerugian Negara

Mas Ipung dan seluruh Gen Y juga tidak hanya sekedar menuju puncak Gunung Rinjani, melainkan juga membawa misi untuk melakukan clean up di sekitar area camp, yaitu Pelawangan Sembalun.

Hasilnya, puluhan kilogram sampah mulai dari sampah kertas hingga sampah plastik yang dibuang sembarangan para pendaki sebelumnya, berhasil dikumpulkan dan dibawa turun kembali agar tidak mencemari lingkungan Gunung Rinjani.

“Sampah-sampah tersebut selanjutnya dibawa dan diserahkan ke Kantor Taman Nasional Gunung Rinjani,” jelas Mas Ipung.

PENYERAHAN SAMPAH: Rombongan GM Witel NTB dan Gen Y Witel NTB menyerahkan sampah yang berhasil dibawa turun dari Gunung Rinjani ke Kantor TNGR di Sembalun, Lotim. (wilhelmi for radarlombok.co.id)

Senada, Ketua Pelaksana kegiatan pendakian Witel NTB ke Gunung Rinjani, Wilhelmi Aprilla Idris, menyampaikan bahwa clean up adalah sebagai bentuk dan upaya memelihara serta menjaga kebersihan kawasan TNGR dari sampah yang berserakan.

“Alangkah lebih baik kalau Gunung Rinjani yang indah ini jangan sampai dikotori dengan sampah,” tegas Wilhelmi.

TNGR harus memastikan pengelolaan sampah telah dilakukan dengan benar. Karena sampah menjadi barometer semua kegiatan.

“Demikian kualitas tanaman atau pohon dalam kawasan TNGR juga harus terpelihara dengan baik. Sehingga kualitas lingkungan akan tetap lestari, demi kenyamanan pengunjung, termasuk para pendaki gunung,” pungkas Wilhelmi. (*/gt)

Komentar Anda