Bau Nyale, Lautan Manusia Banjiri Pantai Seger

LAUTAN MANUSIA: Inilah lautan manusia yang memadati Pantai Seger untuk menangkap nyale, Sabtu pagi (11/2/2023). (M.Haeruddin/ Radar Lombok)

PRAYA–Lautan manusia membanjiri  Pantai Seger, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah untuk bau nyale atau cacing laut, Sabtu pagi (11/2/2023).

Mereka berbondong-bondong datang membawa serok menangkap nyale, setelah sebelumnya mengikuti  seremonial pembukaan bau nyale di Pantai Tanjung An yang bersebelahan dengan Pantai Seger.

Dari pemerintah pusat hadir Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziah, mantan napi korupsi Angelina Sondakh, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf RI. Kemudian ada Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri hingga para pejabat lingkup Pemprov NTB dan Lombok Tengah.

Pembukaan dimeriahkan berbagai pentas seni dan pertunjukan band lokal salah satunya Amtenar. Kemudian dimeriahkan juga dengan penobatan Ni Luh Putu Ayu Heryani sebagai Putri Mandalika 2023. Ni Luh asal Kota Mataram berhasil menyisihkan 87 peserta lainnya.

Baca Juga :  Diarak Berugak Sekepat, Nyongkolan Putra Wabup Lobar di Mataram Jadi yang Terbesar

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenarekraf RI, Vinsensius Jemadu menegaskan, salah satu kunci pemulihan ekonomi pasca-pandemi covid-19 yakni menciptakan event sebanyak mungkin.

“Makanya kami mendorong untuk tetap menciptakan event sebanyak mungkin salah satunya event bau nyale yang merupakan wadah melestarikan seni dan budaya lokal,” ungkap Vinsensius Jemadu, Jumat malam (10/2/2023)

Sementara itu Sekda NTB Lalu Gita Ariadi menyampaikan, tokoh adat melalui sangkep warige sepakat momentum bau nyale pada 10-11 Februari 2023.

Nyale mengajarkan bagaimana spirit pengorbanan untuk mempertahankan perdamaian agar tidak terjadi pertumpahan darah. “Putri Mandalika yang menceburkan diri ke laut bukan karena frustasi tapi bagaimana spirit pengorbanan,” terangnya.

Baca Juga :  Nyongkolan Besar-besaran Putra Wabup Lobar ke Mataram, Polresta Rekayasa Lalin

Awalnya Putri Mandalika ini diyakini hanya legenda, tetapi menurut Gita, Mandalika ini wujud nyata dalam spirit pengorbanan masyarakat yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang rela menyerahkan areal persawahan atau lahan mereka untuk dikelola atau dikembangkan guna menarik datang orang sebanyak- banyaknya.

“Kini Mandalika mengundang orang sebanyak-banyaknya datang. Sekarang dari penjuru dunia datang, pengorbanan yang tidak sia-sia. Lahan awalnya LTDC kalau dari pelesetan Loteng Dalam Cerita. Tapi di bawah ITDC kini tidak lagi dibawah cerita dan menjadi lokasi yang banyak dikunjungi masyarakat di seluruh dunia,” tegasnya. (met)

Komentar Anda