Batik Sasambo Kini Dapat Angin Segar untuk Bangkit

Batik Sasambo Kini Dapat Angin Segar untuk Bangkit
Produk batik Sasambo dengan berbagai motif yang berhasil diproduksi dipamerkan di ruang pamer SMK Negeri 5 Mataram. (HISNAINI/RADAR LOMBOK)

MATARAM Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Nusa Tenggara Barat akan kembali menghidupkan keberadaan Batik Sasambo yang pernah populer pada tahun 2008 hingga 2010 dimasa kepemimpinan periode I TGB-Badrul Munir. Sementara di periode kedua kepemimpinan TGB-Amin perhatian terhadap industri kerajinan Batik Sasambo nihil perhatian dari SKPD teknis terkait.

Kini dibawah kepemimpinan Dr H Zulkieflimansyah – Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah kembali menghidupkan untuk memprioritaskan penggunaan produk dalam daerah murni hasil karya pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi NTB, seperti halnya industri kerajinan batik Sasambo yang saat ini berjalan tertatih-tatih, karena tidak adanya perhatian dari SKPD teknis terkait, baik di Pemprov NTB maupun di kabupaten/kota.  

BACA JUGA: Bawang Merah NTB Berpeluang Ekspor

“Ibu Wagub menekankan untuk mengurangi barang impor yang masuk ke NTB dan lebih mengutamakan menggunakan produk lokal seperti produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada, contohnya batik Sasambo,” kata Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi NTB H Lalu Saswadi usai menghadiri rapat pimpinan (Rapim) di kantor Gubernur NTB, Senin kemarin (29/10).

Baca Juga :  Perajin Batik Sasambo Nihil Perhatian Pemerintah Daerah

Saswadi mengatakan, Gubernur NTB meminta untuk semuanya dapat memanfaatkan produk buatan lokal. Sehingga UMKM NTB ini bisa maju dan pemasaran bukan hanya sebatas pada daerah lain saja, tetapi didalam daerah juga dapat dikenal banyak.

Bukan hanya produk konsumsi saja dapat digunakan untuk menekankan pemasarannya. Namun seluruh komoditi UMKM yang ada seperti dari olahan hingga kerajinan. Untuk kerajinan sendiri hal itu seperti pakaian, dimana produk tekstil ini dapat hidup kembali yakni batik Sasambo. Jadi jangan sampai nanti PNS disuruh pakai baju batik tetapi batik luar. Padahal pelaku industri kerajinan tekstil seperti batik Sasambo itu sangat banyak di NTB dan kualitasnya tidak kalah dengan batik luar.

Oleh sebab itu, lanjut Saswadi. nantinya batik Sasambo ini akan dikhususkan kembali oleh Wagub NTB untuk dapat di gunakan ketika hari-hari kerja. Hal ini membuat Dinas Koperasi UKM NTB bersama Dinas Perdagangan dan Dinas Perindustrian akan memberikan bimbingan teknologi untuk terus meningkatkan produk- produk dari UMKM, khususnya kerajinan batik Sasambo.

Baca Juga :  Minim Perhatian Pemda, Nasib Batik Sasambo Mulai Tenggelam

BACA JUGA: Pengusaha Terpuruk, Apindo Tolak Kenaikan UMP 2019

“Nanti kita bimtek, dari perindustrian koperasi UMKM perdagangan itu minta surat gubenur saja sosialisasikan memerintahkan mengharapan penggunaan di hari hari kerja sudah di tetapkan itu batik produk kita sasambo itu,” ujarnya.

Selain itu, nantinya produk UMKM ini bisa masuk ke ritel – ritel modern ini. Namun untuk produk yang dapat masuk ritel modern ini harus memiliki beberapa syarat yang dipenuhi, sehingga tidak semua dapat dipasarkan ke ritel modern.

“Kita akan fasilitasi dan advokasi UMKM dengan ritel modern,” pungkasnya. (cr- dev)

Komentar Anda