TANJUNG – Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lombok Utara akan membentuk satu data seperti yang dilakukan Pemprov NTB.
Kebijakan gubernur ini patut ditiru supaya data-data yang ada di masing-masing SKPD terkumpul menjadi satu, karena data-data selama ini masih tersebar di masing-masing SKPD. “Kebijakan pak Gubernur, Lombok Utara yang akan pertama kali menindaklanjutinya. Karena satu data ini sangat penting untuk mengumpulkan semua data sehingga mencari sangat mudah,” ujar Kepala Bappeda Lombok Utara, Heryanto, kemarin.
[postingan number=3 tag=”klu”]
Pihaknya saat ini tengah menyusun format MoU bersama Pemprov NTB agar diberikan pembinaan. Baru minggu depan akan bisa menandatangani MoU tersebut. Pada tahun pertama ini, pihaknya masih menyiapkan sistemnya. “Baru tahun depan semua data di SKPD akan terkumpul di satu data di Bappeda,” tandasnya.
Pihaknya juga akan bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatia (Diskominfo) untuk membuat jaringan ke seluruh SKPD. Jika ini dilaksanan pihaknya meyakini akan bisa memperbaiki kekurangan data tersebut. “Pusat Satu Data ini nanti akan berada di Bappeda. Di gedung baru Bappeda sudah ada ruangan khusus untuk forum multi pihak,” jelasnya.
Satu data ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai LAKIP menjadi CC, bila perlu B. Karena posisi nilai LAKIP SKPD di Kabupaten Lombok Utara masih pada tataran nilai rendah sebagai kabupaten baru. Meskipun rata-rata kabupaten baru berada pada posisi tersebut. “Namun, kita ingin bisa mencapai target dari RPJMD,” harapnya.
Pada pembentukan pusat data ini nanti akan melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bappeda Provinsi. Sebab pusat data ini merupakan rekomendasi dari BPS Lombok Utara pada saat menggelar rapat koordinasi kemisikinan beberapa waktu lalu. “Kita juga akan melibatkan BPS dan Bappeda Provinsi, makanya kita akan menandatangani MoU pada minggu depan,” pungkasnya. (flo)
