Sungai Jangkuk adalah sungai utama di Kota Mataram. Selama ini pemberitaan seputar sungai ini lebih banyak menjurus ke urusan sampah, pendangkalan dan sejenisnya. Belum lama ini Wakil Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana bersama rombongan menyusuri aliran sungai ini dan menemukan banyak spot indah yang bisa dikembangkan sebagai jualan pariwisata sungai.
SUDIRMAN-MATARAM
Aliran Sungai Jangkuk di Kota Mataram dimulai dari kawasan Sayang-Sayang. Dari penyusuran wakil wali kota, banyak tempat asyik yang butuh pengembangan, terutama di bagian-bagian sungai yang mempunya bebatuan dengan air yang cukup jernih. Arus sungai cocok untuk olahraga arung jeram seperti yang dilakukan oleh Mohan bersama rombongannya.
[postingan number=3 tag=”features”]
Mohan mengaku pemandangan sungai sangat indah. Untuk sampai ke muara di Ampenan, dibutuhkan waktu sekitar empat jam.
Kondisi indah tidak selamanya ada. Ada juga persoalan-persoalan lain seperti masih banyaknya sampah sungai akibat kesadaran warga untuk tidak membuang sampah di sungai masih belum kuat. Dalam perjalanan Mohan dan rombongan juga menemukan banyak keramba ikan warga di tengah sungai, juga ada aktivitas tambang pasir. Ada juga praktek BAB di sungai.
Karena itulah Sungai Jangkuk membutuhkan sentuhan. Pemkot telah memiliki konsep untuk spot wisata jangka panjang dengan tujuan rekreasi wisata air.
Mohan menceritakan, memasuki kawasan Monjok, suasana sungai mulai berubah dikarenakan adanya banyak sampah. “ Saya temukan orang BAB sembarangan sampai bau bangkai. Sudah terasa sekali kalau sudah lewat daerah Sayang-Sayang,” kata Mohan.
Potensi ini akan dikembangkan sehingga bisa dijadikan tempat rekreasi wisata air bagi masyarakat. Persoalan sungai katanya, bukan hanya di hulu, melainkan juga di hilir. Mohan terus mengajak masyarakat berperan serta seperti menjaga kebersihan serta tidak membuang sampah ke sungai.(*)
